Begini Cara Bertahan Hidup Keluarga Penyandang Mikrosefalus di Desa Leuwinutug
Begini Cara Bertahan Hidup Keluarga Penyandang Mikrosefalus di Desa Leuwinutug --(Sumber Gambar : Regi/Radar Jabar)
RADAR JABAR - Pasangan suami istri (pasutri) Mansur-Eka Herawati melanjutkan hidup berharap dari sedekah dan panggilan 'proyek' warga.
Pasutri yang dikarunai lima anak, mengalami cobaan pada anak bungsunya Marwan (6) sebagai penyandang mikrosefalus sejak kecil.
Mikrosefalus adalah kelainan ukuran kepala bayi yang tidak seperti umumnya.Mansur mengatakan, Marwan telah melakukan transfusi darah sebanyak empat kali.
Mansur yang berprofesi sebagai petugas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) tidak memperoleh penghasilan yang tetap.
"Kalau untuk di masyarakat saya dibutuhkan, saya suka azan di masjid tapi kalau ke arah-arah situ kan bukan kerjaan," kata Mansur.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Tanggapi Wacana Edukasi Pasar Modal Mulai dari Tingkat SD
BACA JUGA:Pemda Bogor Siap Sosialisasikan Kenaikan Tarif PPN 12% untuk Barang dan Jasa Mewah
Eka juga turut menjelaskan, sebagai ibu rumah tangga tidak hanya diam ketika melihat kondisi keluarganya dalam keadaan sulit.
"Ibu rumah tangga, paling kalo ada panggilan proyek itu cuma 2 orang doang dari situ doang paling rezekinya," jelas Eka.
Namun, keluarga dengan lima anak tersebut, acap kali menerima sedekah warga maupun buah tangan dari penyelenggaraan acara.
"Kalau untuk keluarga kita sedapetnya aja dari keluarga, kalau ada sedekah, hajatan, syukuran kadang suka ngasih kalau penghasilan pribadi ya ga ada," kata Mansur.
Mansur juga menerima bantuan dengan tangan terbuka untuk membantu kesehatan anak bungsunya yang mengidap disabilitas.
Sumber: