4 Kebohongan Dokter Richard Lee yang Paling Menghebohkan Publik

Kebohongan terkait produk Dr. Richard Lee terus terungkap. Terbaru, produk DNA salmon miliknya menjadi sorotan publik setelah ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal ini mendorong Denny Sumargo untuk meminta klarifikasi mengenai keaslian produk tersebut saat Dr. Richard Lee menjadi bintang tamu di podcast YouTube miliknya.

BACA JUGA:Kronologi Dokter Richard Lee Tagih Balik Beasiswa untuk Farel, Berawal dari Cerita Sedih

BACA JUGA:10 Rekomendasi Skincare yang Tidak Overclaim Menurut Dokter Detektif (Doktif Approved)

Setelah ditelusuri, akhirnya terungkap bahwa produk DNA salmon yang diklaim sebagai miliknya ternyata merupakan produk repacking dari merek lain bernama Ribeskin. Produk ini dijual ulang oleh Dr. Richard Lee dengan harga yang jauh lebih tinggi.

4. Rekayasa Kasus Pencurian

Dr. Richard Lee diduga melakukan rekayasa kasus pencurian di klinik barunya sebagai strategi promosi untuk memperkenalkan Klinik Athena di Padang. Pencurian yang diduga hanya settingan ini dianggap merugikan masyarakat Padang, karena mereka terlanjur mendapatkan cap buruk dari netizen.

Beberapa alasan kuat yang memunculkan dugaan bahwa video pencurian tersebut direkayasa antara lain adalah adanya suara Dr. Richard Lee di dalam video dengan ucapan, “polisi kasih duit selesai.”

Selain itu, ia juga membuat sayembara dengan imbalan uang Rp10 juta bagi siapa pun yang dapat mengenali pelaku dari rekaman CCTV. Tak hanya itu, Dr. Richard Lee bahkan menawarkan hadiah uang Rp10 juta kepada pelaku pencurian jika bersedia mengembalikan tas berisi dokumen milik perusahaan kliniknya.

Setelah ditelusuri, terungkap bahwa pelaku dalam rekaman CCTV tersebut adalah karyawannya sendiri, yang diduga diminta untuk membuat kehebohan agar peluncuran Klinik Athena menjadi viral di media. Sayangnya, tindakan rekayasa ini justru mencoreng nama baik masyarakat Padang.

Itulah sederet kontroversi dan kebohongan yang dilakukan Dr. Richard Lee, yang berhasil mendatangkan keuntungan besar bagi dirinya, namun dengan cara yang merugikan publik.

Sumber: