Dahlan Iskan Terpukau! Produksi Pertamina Hulu Rokan Tembus 160 Ribu Barel per Hari

Dahlan Iskan Terpukau! Produksi Pertamina Hulu Rokan Tembus 160 Ribu Barel per Hari

Dahlan Iskan Terpukau! Produksi Pertamina Hulu Rokan Tembus 160 Ribu Barel per Hari--(Sumber Gambar : Disway)

RADAR JABAR DISWAY , JAKARTA - Pertamina Hulu Rokan (PHR) mencatat prestasi luar biasa dalam industri energi Indonesia. Baru memasuki usia keenam, PHR mampu mempertahankan produksi minyak di angka 160 ribu barel per hari, meski secara alami lapangan minyak cenderung mengalami penurunan produksi.

Dalam podcast Energi Disway yang tayang pada Sabtu, 21 Desember 2024, Founder Disway Group Dahlan Iskan berbincang dengan Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan. Dahlan menyatakan kekagumannya terhadap performa PHR sejak alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia pada Agustus 2021. Kini, Blok Rokan sepenuhnya berada di bawah pengelolaan Indonesia melalui PHR.

"Pertamina sebagai perusahaan lokal menunjukkan prestasi yang luar biasa. Ketika Blok Rokan ditangani oleh Amerika dan kini oleh PHR, tidak terjadi penurunan signifikan dalam produksi. Apa kuncinya?" tanya Dahlan.

Ruby menjelaskan bahwa keberhasilan PHR terletak pada kesadaran akan tanggung jawab perusahaan untuk menjaga ketahanan energi Indonesia. "Upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dilakukan melalui kegiatan pemboran yang masif dan terencana," ujar Ruby.

 

BACA JUGA:Dahlan Iskan Terkesima dengan PHR yang Mengelola Lebih dari 11 Ribu Sumur Minyak Aktif di Blok Rokan

BACA JUGA:Rayakan HUT Ke-6, Pertamina Hulu Rokan Siap Sambut Tantangan Masa Depan

 

Ruby juga menambahkan, "Pada masa alih kelola, produksi berada di angka 159 ribu barel per hari. Secara alami, lapangan minyak mengalami penurunan produksi sekitar 11 persen per tahun. Namun, berkat upaya intensif dan dukungan dari seluruh stakeholder, produksi berhasil dipertahankan di angka 160 ribu barel per hari."

Dengan capaian ini, PHR membuktikan bahwa perusahaan nasional mampu mengelola sumber daya alam Indonesia secara optimal, sekaligus menunjukkan potensi besar untuk menjaga kemandirian energi nasional.

Sumber: