Lagi Hits! Throning Jadi Gaya Pacaran Baru di Kalangan Gen Z

  Lagi Hits! Throning Jadi Gaya Pacaran Baru di Kalangan Gen Z

Mengenal Throning yang lagi hits di kalangan Gen Z.--Foto: Freepik

RADAR JABAR - Generasi Z (Gen Z) selalu identik dengan hal-hal baru yang menarik perhatian. Tidak heran jika tren gaya hidup, termasuk cara mereka menjalin hubungan, terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Salah satu tren yang sedang hits di tahun 2024 adalah throning, sebuah gaya pacaran yang mengutamakan pasangan dengan status sosial lebih tinggi.

Fenomena ini tidak hanya menarik dari segi hubungan, tetapi juga menunjukkan bagaimana generasi muda beradaptasi dengan tuntutan sosial dan budaya masa kini.

Apa Itu Throning?

Throning adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku dalam hubungan di mana seseorang mencari pasangan dengan pengaruh atau status sosial lebih tinggi. Kata "throne" diambil dari makna harfiah sebagai singgasana, yang melambangkan kekuasaan dan prestise.

Pasangan yang memiliki status sosial tinggi dianggap mampu meningkatkan citra diri orang yang menjalin hubungan dengannya.

Menurut psikolog Divyanshi Prabhakar, throning sering kali berakar pada kebutuhan akan validasi sosial dan keinginan untuk meningkatkan harga diri. Dengan memiliki pasangan yang "berkelas" atau "berkuasa," seseorang merasa lebih percaya diri dan dihargai dalam lingkungannya.

Mengapa Throning Populer di Kalangan Gen Z?

Tren ini muncul dan berkembang pesat di kalangan Gen Z karena beberapa faktor berikut:

1. Validasi Sosial

Gen Z hidup di era digital, di mana segala sesuatu bisa dibagikan melalui media sosial. Hubungan dengan pasangan berstatus tinggi sering kali dipamerkan di platform seperti Instagram dan TikTok. Hal ini membuat mereka merasa lebih diakui dan dihargai oleh lingkungan sosialnya.

2. Pengaruh Media Sosial

Media sosial seperti Instagram dan TikTok berperan besar dalam mempopulerkan tren ini. Banyak orang memamerkan hubungan mereka dengan pasangan yang memiliki status tinggi, baik dari segi pekerjaan, pengaruh, maupun gaya hidup.

Hal ini menciptakan semacam standar bahwa memiliki pasangan “berkelas” adalah pencapaian tersendiri.

3. Kebutuhan Emosional

Dalam dunia yang semakin kompetitif, beberapa orang mencari dukungan emosional dari pasangan yang memiliki kekuasaan atau pengaruh. Mereka berharap hubungan tersebut dapat membuka jalan menuju kesuksesan pribadi atau pengakuan yang lebih luas.

4. Budaya Konsumerisme

Throning juga mencerminkan budaya konsumerisme yang semakin kental. Pasangan tidak hanya dilihat sebagai teman hidup, tetapi juga sebagai "aset sosial" yang bisa menaikkan nilai seseorang di mata orang lain.

Sumber: