Warga Dihantui Banjir Luapan Air Sungai, Bupati Bandung Klaim Siap Lakukan Normalisasi Tanpa APBD

Warga Dihantui Banjir Luapan Air Sungai, Bupati Bandung Klaim Siap Lakukan Normalisasi Tanpa APBD

Bupati Bandung Dadang Supriatna-RJ-

RADAR JABAR - Beberapa waktu lalu, sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dilanda musibah bencana banjir, baik itu akibat jebolnya tanggul hingga luapan air sungai.

Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sempat menyatakan darurat bencana.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, akan mengambil langkah normalisasi sungai, dengan skema tanpa menggunakan Anggara Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Jadi nanti untuk normalisasi sungai rencananya tidak akan menggunakan APBD, kita lakukan dengan Pentahelix," kata Dadang Supriatna dalam keterangannya, Kamis, 19 Desember 2024.

Ia menjelaskan, Pentahelix merupakan skema kolaborasi yang melibatkan lima unsur atau komponen penting di dalam pelaksamaannya.

Kelima unsur tersebut, kata ia, yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media. Lima unsur inilah nantinya yang akan dilibatkan dalam proses perencanaan, implementasi, hingga evaluasi dalam hal ini normalisasi sungai di Kabupaten Bandung.

"Tentu semua harus dilibatkan, baik media, pengusaha, masyarakat dan Pemda pastinya hadir," ujarnya.

Melalui informasi yang dihimpun, beberapa musibah bencana yang melanda Kabupaten Bandung di antaranya yakni, jebolnya tanggul Sungai Cisunggalah yang berlokasi di wilayah Desa Panyadap, Kecamatan Solokanjeruk pada Kamis, 21 November 2024 lalu.

Dampak dari jebolnya tanggul Sungai Cisunggalah, sebanyak 90 rumah terendam luapan air dan 20 bangunan rusak.

Selain itu, bencana banjir pun merendam wilayah Desa Dayeuhkolot dan Desa Citeureup di Kecamatan Dayeuhkolot, dengan ketinggian mencapai 30 hingga 60 sentimeter pada Kamis, 21 November 2024 lalu.

Faktor terjadinya banjir yang merendam dua desa di Kecamatan Dayeuhkolot hingga membuat akses jalan terhenti itu, diakibatkan oleh luapan air Sungai Citarum dan Sungai Cikapundung usai diguyur hujan deras.

Kang DS sapaan akrabnya Dadang Supriatna berharap, dengan normalisasi sungai maka bencana luapan air ke depannya, tak lagi menghantui warga Kabupaten Bandung.

"Kita bersama-sama bekerja dan menyelesaikan (normalisasi sungai) secara bertahap," pungkasnya.* (ysp)

Sumber: