Puluhan Orang Diduga Jadi Korban Jual Beli Emas dan Logam Mulia di Manicnco_id, Kerugian Sentuh Rp300 M?
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp2.000, Berikut Daftar Harganya -ilustrasi-(Sumber Gambar : Pixabay/ Stevebidmead)
RADAR JABAR - Para korban mulai buka suara terkait dugaan praktik penipuan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan yang bergerak di jual beli emas, Manicnco_id.
Sebab, dari pembelian emas antam yang dilakukan pada periode Juli hingga November 2024, emas yang ditawarkan tak kunjung tersedia.
Diakui Salah Satu Perwakilan Korban, IN menyebut, Direktur Utama Manicnco_id, ETO kerap beralibi bahwa stok persediaan emas di pihak antam tengah dalam keadaan kosong. Sehingga, ketersediaan emas kerap molor dari yang biasanya hanya memakan waktu satu hingga dua minggu.
“Dari bulan Juli kalau nggak salah atau Juni, alibi dia antam kosong. Itu udah biasa, akhirnya kita bayar. Juli 2024 Kita ada orderan Flashsale dan lain-lain, sampai bulan sekarang si emas itu tidak ada,” katanya kepada Jabarekspres, Rabu (18/12)
BACA JUGA:Pj Gubernur Jabar Tetapkan UMK Tahun 2025: Kota Bekasi Tertinggi dan Banjar Terendah
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp2.000, Berikut Daftar Harganya
Perlu diketahui, selain menawarkan jual beli emas, ETO juga menawarkan sejumlah proyek custom emas dengan iming-iming fee sebesar 8 hingga 12 persen. Proyek ini berjalan lancar hingga Oktober 2024.
Masuk periode November, kejanggalan pun muncul manakala ETO melakukan pertemuan dengan beberapa reseller terkait. Dalam kesempatan ini, ETO meminta uang senilai Rp 2 miliar guna menebus barang yang berada di pabrik senilai Rp 13 miliar.
“Si pihak owner mengadakan meeting dengan beberapa investor. Dia meminta Rp 2 M untuk mencairkan barang yang di pabrik sebesar Rp 13 M. Jadi kita harus ada uang dulu nih Rp 2 M baru barang (emas) ini cair,” ujarnya
Diakui IN, para investor sepakat untuk memberikan uang senilai Rp 2 M asalkan pihak Manicnco_id bisa melampirkan faktur pembayaran kepada pihak pabrik yang diketahui bernama PT SDGM.
Namun, ketika dikonfirmasi kepada pihak tersebut, tak ada pemesanan proyek emas sebesar Rp 13 miliar.
“Nah kita sebagai investor, oke kita adakan yang Rp 2 M. Tapi kita mau lihat faktur si perusahaan ini pemasanannya ke pabrik mana, ternyata PT SDGM,” ucapnya
Sumber: