Wapres Gibran Edukasi Siswa Soal Kesiapsiagaan Bencana dalam Simulasi Gempa di Bogor
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka simulasi penanganan bencana di Muhammadiyah Boarding School Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024).--ANTARA/M Fikri Setiawan
RADAR JABAR - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyaksikan simulasi penanganan bencana gempa bumi yang melibatkan ratusan siswa Muhammadiyah Boarding School di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/12). Simulasi ini digelar oleh Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
Dalam kegiatan tersebut, Wapres didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, serta Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri. Mereka melihat para siswa dengan sigap meninggalkan ruang kelas dan menuju titik kumpul yang telah ditentukan saat gempa terjadi.
Simulasi ini juga melibatkan tim kesehatan yang langsung memberikan penanganan kepada "korban" yang mengalami cedera, seperti patah tulang akibat gempa. Selain itu, BPBD mendirikan tenda darurat di halaman sekolah dalam waktu singkat, yakni delapan menit, sebagai tempat perlindungan sementara bagi para siswa yang berhasil menyelamatkan diri.
Wapres Gibran menegaskan pentingnya simulasi ini sebagai langkah edukasi bagi siswa dalam menghadapi potensi bencana, khususnya mengingat kondisi cuaca yang berisiko tinggi dalam beberapa bulan ke depan.
BACA JUGA:Kasus Bocah Terlindas Mobil di Cimahi Berakhir Damai
"Di bulan-bulan ini dan di Jawa Barat sedang banyak kejadian-kejadian rawan bencana, dan hari ini sekalian memberikan edukasi tentang kebencanaan kepada santri-santri yang ada di sini," ujar Gibran.
Ia berharap edukasi ini dapat mencegah kepanikan dan membantu siswa melakukan langkah penyelamatan diri dengan baik jika bencana benar-benar terjadi.
Selain menyaksikan simulasi, Wapres juga memperkenalkan Program Makan Bergizi Gratis di sekolah tersebut, dengan menu yang bernilai gizi seharga Rp11 ribu per porsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, mengungkapkan bahwa wilayah Bogor termasuk daerah rawan bencana. Sepanjang tahun 2024, telah tercatat sekitar 1.800 kejadian bencana di wilayah tersebut.
"Kita sedang siaga hidrometeorologi, karena ini curah hujannya tinggi bagaimana peringatan dari BMKG, bulan ini adalah puncaknya hujan, dan akan diperkirakan ada hujan ekstrem," jelas Ade
Sumber: antara