Mengenal Sejarah Awal Jarum Jam Bergerak dari Kiri ke Kanan, Ada yang Dari Kanan ke Kiri

Mengenal Sejarah Awal Jarum Jam Bergerak dari Kiri ke Kanan, Ada yang Dari Kanan ke Kiri

Sejarah Jarum Jam Bergerak dari Kiri ke Kanan-Ist-

RADAR JABAR - Pernahkah kalian bertanya-tanya, kenapa jarum jam bergerak dari kiri ke kanan? Kenapa tidak dari kanan ke kiri?

Pertanyaan ini terdengar sederhana, bukan? Tapi untuk menjawabnya, kita perlu melihat kembali sejarah panjang dunia horologi. Ada teori dasar yang menjelaskan mengapa gerakan clockwise—atau perputaran jarum dari kiri ke kanan—menjadi konsep utama dalam membaca waktu.

Kalau kalian mencarinya, ada banyak sumber yang membahas asal-usulnya. Namun, kali ini, saya ingin mencoba menjelaskan dari sudut pandang yang sedikit berbeda.

Konsep jarum jam yang bergerak ke kanan, atau yang dikenal sebagai clockwise, adalah metode membaca waktu yang digunakan secara universal. Fenomena ini terlihat sederhana, tetapi sebenarnya berakar dari sejarah panjang sejak sekitar 1500 SM, saat waktu masih menjadi konsep yang misterius dan sulit dipahami.

Pada masa itu, orang-orang mengandalkan matahari untuk mengetahui waktu. Mereka mengamati pergerakan matahari melintasi langit dari timur ke barat dan menjadikannya penanda berlalunya hari. Pergerakan alami matahari ini menjadi dasar cara mereka memahami waktu.

Di peradaban kuno seperti Mesir dan Mesopotamia, masyarakat mulai membuat alat untuk mengukur waktu dengan lebih akurat. Mereka menciptakan permukaan datar besar dengan sebuah pilar sebagai indikator. Alat ini menghasilkan bayangan pada permukaan datar, yang kemudian dikenal sebagai sundial atau jam matahari.

BACA JUGA:5 Seri Jam Tangan Rolex Ini Cocok untuk Investasi Jangka Panjang

BACA JUGA:8 Rekomendasi Jam Tangan Rolex Termurah Saat Ini Tanpa Harus Kuras Tabungan

Sundial ini memiliki gnomon (tongkat atau pilar) yang menghasilkan bayangan pada permukaan datar yang diberi tanda. Ketika matahari melintasi langit dari timur ke barat, bayangan tersebut di belahan bumi utara bergerak dari kiri ke kanan, yang kini kita kenal sebagai clockwise. Pergerakan ini konsisten dan dapat diprediksi, sehingga menjadi cara yang dapat diandalkan untuk menentukan waktu.

Namun, sundial memiliki kelemahan, yaitu tidak bisa digunakan pada malam hari karena tidak ada cahaya matahari. Untuk mengatasi ini, masyarakat awalnya menggunakan pola bintang dan astronomi untuk membaca waktu pada malam hari. Namun, metode ini bergantung pada segelintir ahli dan tidak bisa dijadikan standar umum.

Salah satu inovasi awal yang paling bisa diandalkan untuk membaca waktu di malam hari adalah jam air, yang dikenal sebagai klepsidra.

Perangkat ini mengukur waktu dengan mengatur aliran air dari satu wadah ke wadah lainnya. Ketinggian air dalam wadah penerima menunjukkan berlalunya waktu. Klepsidra atau jam air digunakan oleh berbagai peradaban dunia, seperti Mesir, Babilonia, Yunani, dan China.

Penyebab Jam Bergerak dari Kiri ke Kanan

Sekarang, mari kembali ke sundial atau jam matahari. Pertanyaannya adalah, kenapa bayangan pada jam matahari bergerak dari kiri ke kanan? Jawabannya berkaitan dengan rotasi bumi. Bumi berputar dari barat ke timur, sehingga matahari di langit tampak bergerak dari timur ke barat.

Namun, apakah hanya karena itu saja? Tentu tidak. Belahan bumi utara, yaitu separuh permukaan bumi yang berada di antara garis lintang 0° hingga 90° lintang utara, menjadi faktor penting. Penemuan sundial kebetulan terjadi di belahan bumi utara. Ketika matahari melintas di langit belahan bumi ini, bayangan gnomon (penunjuk waktu pada sundial) bergerak dari kiri ke kanan.

Sumber: