Fenomena Kerasukan Menurut Psikologi dan Pandangan Agama

Fenomena Kerasukan Menurut Psikologi dan Pandangan Agama

Fenomena Kerasukan Menurut Psikologi dan Agama-RJ-

Akibatnya, 20 orang dihukum mati—sebagian besar dengan cara digantung—dan lebih dari 200 lainnya dituduh. Peristiwa ini mencerminkan bagaimana ketakutan, tekanan sosial, dan fanatisme dapat menyebabkan ketidakadilan yang luar biasa.

Giles Corey dan Pelajaran dari Salem Witch Trials

Salah satu kisah tragis dari Salem Witch Trials adalah Giles Corey, seorang terdakwa yang dihukum mati dengan cara ditekan menggunakan batu besar. Ia menolak memberikan pengakuan hingga akhir hayatnya. Setelah peristiwa ini, masyarakat Salem mulai menyadari kesalahan besar yang telah mereka lakukan.

Pada tahun 1711, pemerintah Massachusetts secara resmi mengakui bahwa persidangan ini adalah sebuah kekeliruan besar dan memberikan kompensasi kepada keluarga para korban.

Salem Witch Trials kemudian menjadi simbol bahaya histeria massa, ketakutan berlebihan terhadap sesuatu yang tidak dimengerti, dan ketidakadilan hukum. Peristiwa ini sering dijadikan pembelajaran untuk mendorong masyarakat berpikir kritis dan menghindari keputusan yang didasarkan pada prasangka atau kebohongan.

Pandangan Kerasukan Menurut Psikologi

Psikologi melihat fenomena kerasukan sebagai gejala gangguan psikis, seperti disosiasi atau histeria. Salah satu contoh kasus yang sering disalahpahami sebagai kerasukan adalah Dissociative Identity Disorder (DID).

DID adalah gangguan mental di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Kepribadian ini bisa mengambil alih perilaku individu pada waktu tertentu. Penyebab utama DID biasanya adalah trauma masa kecil, seperti pelecehan fisik, emosional, atau seksual yang parah.

Gejala utama DID meliputi:

- Hilang ingatan (amnesia) yang tidak wajar.

- Perubahan perilaku drastis, yang terkadang tidak dikenali oleh orang-orang di sekitarnya.

- Perasaan tidak nyata atau seperti terpisah dari tubuh sendiri.

Ego Personality dan Mencari Kambing Hitam

Dalam psikologi, dikenal istilah ego personality, yaitu kecenderungan seseorang untuk mencari pihak lain sebagai kambing hitam atas kesalahan yang ia buat. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa bersalah atau membuat kesalahan tersebut lebih mudah diterima.

Sebagai manusia, kita harus belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan sendiri, tanpa perlu mencari-cari pihak lain untuk disalahkan. Dengan begitu, kita bisa lebih introspektif dan berusaha memperbaiki diri dengan sungguh-sungguh.

Bagaimana dengan Fenomena Kerasukan Massal?

Fenomena kerasukan massal sering terjadi di tempat dengan tekanan sosial tinggi, seperti sekolah sebelum ujian atau tempat kerja dengan tingkat stres yang besar. Studi ilmiah menunjukkan bahwa ini lebih disebabkan oleh efek psikologi kolektif dan sugesti, bukan karena makhluk gaib. Sugesti yang kuat dalam kelompok dapat memicu respons serupa pada individu yang berada dalam lingkungan tersebut.

Sumber: