Diam-Diam Belanda jadi Negara Paling Berpengaruh di Dunia

Diam-Diam Belanda jadi Negara Paling Berpengaruh di Dunia

Belanda jadi Negara Paling Berpengaruh di Dunia-Ilustrasi/Pixabay-

RADAR JABAR - Bayangkan sebuah negara kecil di Eropa Barat dengan populasi hanya sekitar 18 juta jiwa, namun memiliki pengaruh global yang luar biasa. Negara ini adalah Belanda, sebuah wilayah yang hanya sedikit lebih besar dari 1,5 kali luas Pulau Timor. Dengan luas yang terbatas, bagaimana mungkin Belanda menjadi salah satu negara paling berpengaruh di dunia?

Meskipun wilayahnya kecil, Belanda adalah salah satu negara dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia, bahkan sebanding dengan India, meskipun luasnya jauh lebih kecil. Namun, keterbatasan lahan ini tidak menjadi hambatan. Justru sebaliknya, negara ini membuktikan bahwa ukuran bukanlah segalanya dalam menciptakan pengaruh global.

Dalam skala ekonomi, Belanda adalah raksasa tersembunyi. Negara ini merupakan eksportir terbesar kelima di dunia, melampaui negara-negara besar seperti India, Inggris, dan Italia. Hebatnya lagi, sektor pertanian Belanda menjadi eksportir kedua terbesar di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat, padahal luas Belanda 234 kali lebih kecil daripada Amerika Serikat.

Dari perspektif PDB, Belanda memiliki ekonomi terbesar ke-17 di dunia, lebih besar dari Turki meskipun populasi Turki 10 kali lipat lebih banyak. Bahkan jika dibandingkan dengan Indonesia, yang memiliki ekonomi terbesar ke-16 dunia, Belanda tetap menonjol meskipun total PDB Indonesia lebih besar karena populasinya yang jauh lebih besar. Pendapatan per kapita Belanda yang mencapai 67.000 USD jauh melampaui Indonesia yang hanya sekitar 14.600 USD.

5 Faktor Belanda Semakin Maju

Inilah beberapa faktor mengapa negara Belanda semakin maju dan memimpin perdagangan global di dunia.

1. Letak Geografis yang Strategis

Salah satu kekuatan utama Belanda adalah letak geografisnya yang strategis. Terletak di tengah jalur perdagangan Eropa, Belanda menjadi titik persinggahan alami untuk perdagangan antara Rusia, Skandinavia, Spanyol, dan Portugal.

BACA JUGA:UMKM Binaan Pertamina Catat Transaksi Rp4,5 Miliar di DMI 2024 Belanda

BACA JUGA:Pelatihan dan Launching Benih Nila IAS Belanda

Selain itu, sungai-sungai besar seperti Rhine, Meuse, Scheldt, dan IJssel bermuara di Laut Utara melalui Belanda. Sungai-sungai ini menciptakan akses navigasi ke pedalaman Jerman, Swiss, dan Prancis, menjadikan Belanda sebagai pusat perdagangan penting.

2. Berhasil Membangun Lahan Baru

Namun, di balik keunggulan ini, ada ancaman besar. Belanda sebenarnya adalah delta sungai raksasa, di mana sekitar 20% wilayahnya berada di bawah permukaan laut, dan hampir separuhnya hanya terletak pada ketinggian kurang dari 1 meter. Risiko banjir besar dari Laut Utara dan sungai-sungai besar menjadikan Belanda salah satu negara dengan ancaman geografis tertinggi di dunia.

Namun, Belanda tidak menyerah pada kondisi ini. Sejak abad ke-14, mereka mengembangkan teknologi seperti kincir angin, kanal, dan tanggul untuk melindungi daratan mereka. Puncak dari inovasi ini adalah penciptaan Provinsi Flevoland pada tahun 1986. Wilayah ini sepenuhnya berasal dari reklamasi tanah. Keberhasilan proyek besar ini menunjukkan kemampuan Belanda dalam mengatasi tantangan geografis yang ekstrem.

Reklamasi lahan di Belanda adalah langkah awal yang memungkinkan terjadinya revolusi pertanian. Proyek ambisius seperti Zuiderzee dan Deltawerken tidak hanya melindungi negara dari banjir, tetapi juga menciptakan ratusan ribu hektar lahan baru yang subur.

Lahan baru ini menjadi basis pertanian modern di Belanda, dengan teknologi irigasi mutakhir yang memastikan tanaman tumbuh dengan optimal, bahkan di lahan yang sebelumnya tidak bisa digunakan. Lahan ini kini menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman pangan utama, termasuk kentang, bawang, dan tomat.

3. Pertanian Modern

Kesuksesan pertanian di Belanda berakar pada tantangan besar di masa lalu yang memaksa negara ini untuk mengambil langkah lebih jauh dalam membangun ketahanan pangan. Musim dingin tahun 1940 hingga 1945 menjadi salah satu periode terkelam dalam sejarah Belanda. Kelaparan besar akibat blokade Nazi menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.

Sumber: