Elektabilitas Jeje Govinda-Asep Ismail Melejit Menurut Lembaga Survey di Pilbup Bandung Barat 2024

Reporter: Eneng Suryani|

Editor: Eneng Suryani|

Jumat 22-11-2024,10:30 WIB

Elektabilitas Jeje Govinda-Asep Ismail Melejit Menurut Lembaga Survey di Pilbup Bandung Barat 2024 --(Sumber Gambar : Istimewa)

RADAR JABAR – Lembaga survei Median merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas lima pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat (KBB) pada Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024. Survei menunjukkan pasangan nomor urut 2, Jeje Ritchie Ismail atau Jeje Govinda-Asep Ismail, unggul dengan elektabilitas sebesar 28,3%.

Direktur Riset Median, Ade Irfan, menjelaskan bahwa survei ini dilakukan pada 10-16 November 2024 dengan melibatkan 1.600 responden. Survei memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error ±2,45%. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling secara proporsional.

“Pasangan Jeje-Asep mencatat tren positif dan berhasil memimpin persaingan ketat Pilbup Bandung Barat 2024,” ungkap Ade dalam rilis yang diterima pada Kamis (21/11/2024).

Survei terbaru ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dibandingkan survei pada Oktober 2024. Saat itu, pasangan petahana Hengky Kurniawan-Ade Sudrajat memimpin dengan elektabilitas 24,6%, diikuti pasangan Dikdik Agus Triwiyono-Gilang Dirgahari (22,5%), sementara Jeje-Asep berada di urutan ketiga dengan 20,4%.

Namun, pada survei terbaru:

Jeje Govinda-Asep Ismail melonjak ke posisi pertama dengan elektabilitas 28,3%.
Hengky Kurniawan-Ade Sudrajat turun ke posisi kedua dengan 27,9%.
Dikdik Agus Triwiyono-Gilang Dirgahari berada di posisi ketiga dengan 24%.
Edi Rusyandi-Unjang Asari mencatatkan 7,4%.
Sundaya-Asep Ilyas berada di posisi terakhir dengan 3,4%.

“Jika Pilbup Bandung Barat 2024 digelar hari ini, pasangan Jeje-Asep menjadi pilihan utama masyarakat,” kata Ade.

Ade menjelaskan, kenaikan elektabilitas pasangan Jeje-Asep dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk strategi kampanye yang efektif, popularitas figur, serta kemampuan pasangan ini mengangkat isu-isu lokal yang relevan dengan masyarakat.

“Persaingan antar paslon, terutama yang dihuni figur publik seperti Jeje dan Hengky, sangat ketat. Respons masyarakat terhadap kampanye menjadi kunci perubahan tren elektabilitas ini,” tambahnya.