7 Fakta Menarik Gunung Ciremai Sang Atap Jawa Barat

7 Fakta Menarik Gunung Ciremai Sang Atap Jawa Barat

7 Fakta Menarik Gunung Ciremai Sang Atap Jawa Barat--Twitter

RADAR JABAR- Gunung Ciremai adalah salah satu gunung berapi yang paling populer di Jawa Barat dan merupakan destinasi favorit bagi para pendaki.

Terletak di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Majalengka, gunung ini menawarkan keindahan alam yang memukau serta jalur pendakian yang menantang.

Berikut beberapa tujuh fakta menarik tentang Gunung Ciremai yang perlu diketahui, simak ulasannya!

 

7 Fakta Menarik Gunung Ciremai

 

1. Gunung Tertinggi di Jawa Barat

Gunung Ciremai memiliki ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat.

Ketinggian ini membuat Gunung Ciremai menonjol dibandingkan gunung-gunung lain di wilayah Jawa Barat dan menawarkan pemandangan spektakuler dari puncaknya.

Dari sini, para pendaki dapat menikmati panorama menakjubkan seperti Gunung Slamet di Jawa Tengah, Laut Jawa, dan hamparan sawah yang hijau di sekitar Kuningan dan Majalengka.

 

2. Nama ‘Ciremai’ yang Memiliki Makna Filosofis

Nama Ciremai berasal dari kata "cereme," sejenis buah yang banyak tumbuh di daerah tersebut. Namun, penulisan "Ciremai" yang menggunakan huruf “i” memiliki makna filosofi tersendiri.

Menurut beberapa masyarakat, penggunaan huruf "i" ini melambangkan kesempurnaan dan keteguhan dari gunung itu sendiri. Gunung ini dipercaya sebagai tempat sakral yang berperan penting dalam kebudayaan masyarakat sekitar.

 

 

BACA JUGA:Fakta Menarik Gunung Ciremai yang Mempesona

 

3. Gunung Berapi Aktif dengan Sejarah Letusan

Gunung Ciremai adalah gunung berapi aktif dengan catatan beberapa kali letusan. Salah satu letusan terbesar terjadi pada tahun 1937. Meski tidak sering meletus, statusnya sebagai gunung berapi aktif membuat Gunung Ciremai terus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Kawahnya yang curam dan berbentuk elips menjadi pemandangan menarik dan misterius bagi para pendaki yang mencapai puncak.

 

4. Memiliki Beberapa Jalur Pendakian Populer

Gunung Ciremai memiliki beberapa jalur pendakian yang sering dilalui oleh para pendaki, di antaranya adalah jalur Linggarjati, Apuy, dan Palutungan.

Jalur Linggarjati terkenal sebagai jalur yang paling menantang dan terjal, sedangkan jalur Palutungan dianggap lebih ramah bagi pendaki pemula.

Setiap jalur menawarkan pemandangan yang berbeda-beda, mulai dari hutan tropis yang rimbun, padang ilalang, hingga pemandangan kota di kejauhan.

 

5. Kaya akan Keanekaragaman Hayati

Gunung Ciremai merupakan kawasan konservasi yang kaya akan keanekaragaman hayati. Di lereng gunung ini, terdapat Taman Nasional Gunung Ciremai yang melindungi berbagai spesies flora dan fauna endemik, termasuk bunga edelweis, berbagai spesies burung, dan mamalia seperti monyet ekor panjang.

Selain itu, hutan di kawasan ini menjadi habitat bagi berbagai jenis tumbuhan langka dan pohon-pohon besar yang sudah berusia ratusan tahun.

 

BACA JUGA:Ingin Mendaki? Ini 7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pemula

 

6. Situs Bersejarah dan Kearifan Lokal

Di sekitar kawasan Gunung Ciremai, terdapat beberapa situs bersejarah yang memiliki nilai kultural tinggi bagi masyarakat setempat.

Salah satunya adalah Situs Batu Lingga, yang dianggap sebagai tempat bersejarah bagi masyarakat adat Sunda. Gunung Ciremai juga memiliki beberapa mata air dan goa yang sering digunakan sebagai tempat ritual oleh masyarakat lokal.

Kehadiran situs-situs ini menunjukkan bahwa Gunung Ciremai tidak hanya memiliki kekayaan alam, tetapi juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang mendalam.

 

7. Daya Tarik Sunrise dan Sunset di Puncak

Pemandangan sunrise dan sunset dari puncak Gunung Ciremai adalah salah satu daya tarik yang sangat diminati oleh para pendaki.

Melihat matahari terbit atau tenggelam dari ketinggian 3.078 meter memberikan pengalaman yang magis dan tak terlupakan.

Banyak pendaki yang sengaja memulai perjalanan dini hari agar bisa menyaksikan momen ini dari puncak atau pos-pos tertentu di jalur pendakian.

Sumber: