Dampak Kembali Terpilihnya Donald Trump bagi Ekonomi Negara Berkembang, Termasuk Indonesia

Dampak Kembali Terpilihnya Donald Trump bagi Ekonomi Negara Berkembang, Termasuk Indonesia

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.--Antaranews.com

Proteksionisme dapat menciptakan gangguan pada aliran barang dan bahan baku, yang akhirnya mengakibatkan ketidakstabilan dalam rantai pasok global.

BACA JUGA:Pabrik Swasta Rusak, PTPN “Korbankan” Ini untuk Tampung TBS Masyarakat

BACA JUGA:9 Tingkatan Kelas Sosial Masyarakat, Kamu Termasuk Kaya Atau Miskin?

Menurut Ekonom Pemenang Nobel, Joseph Stiglitz, rantai pasok global yang tidak stabil membuat biaya produksi meningkat dan mengganggu efisiensi produksi, terutama bagi negara berkembang yang sangat bergantung pada akses pasar global.

Dampak langsungnya bagi Indonesia adalah risiko kenaikan harga bahan baku serta ketidakpastian dalam logistik dan distribusi produk.

Tantangan dan Peluang untuk Mendorong Kemandirian Ekonomi

Kondisi ini juga bisa menjadi peluang bagi negara berkembang untuk mendorong kemandirian ekonomi. Proteksionisme yang diterapkan AS menuntut Indonesia untuk semakin berfokus pada pasar dalam negeri dan regional, serta mengurangi ketergantungan terhadap satu pasar ekspor utama. Upaya diversifikasi pasar perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak dari kebijakan perdagangan AS.

Di sisi lain, Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan nilai tambah pada produk ekspornya. Dengan mengembangkan produk-produk bernilai tinggi dan meningkatkan kualitas produksi, Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global meskipun harus menghadapi hambatan tarif.

Selain itu, pemerintah dan sektor swasta di Indonesia dapat bekerja sama untuk mengembangkan produk dengan standar kualitas yang lebih baik serta mendorong inovasi dalam industri domestik.

Perlunya Kerja Sama Regional yang Lebih Kuat

Untuk mengatasi tantangan dari proteksionisme AS, negara berkembang dapat memperkuat kerja sama dengan negara-negara di kawasan regional. Blok perdagangan seperti ASEAN memungkinkan negara-negara anggotanya untuk memperkuat ketahanan ekonomi dengan saling membuka akses pasar yang lebih stabil dan tangguh.

Selain itu, kerja sama ini dapat membantu negara-negara berkembang menciptakan rantai pasok yang lebih mandiri dan terintegrasi.

Indonesia, misalnya, dapat memanfaatkan kerja sama perdagangan dengan negara-negara Asia Pasifik, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

Hal ini tidak hanya menciptakan diversifikasi pasar, tetapi juga membuka peluang untuk transfer teknologi dan investasi yang dapat meningkatkan daya saing industri domestik.

Sumber: antaranews.com