9 Tingkatan Kelas Sosial Masyarakat, Kamu Termasuk Kaya Atau Miskin?
Tingkatan Kelas Sosial Masyarakat-Ist-
RADAR JABAR - Ketika membahas kelas sosial, umumnya kita mengenal tiga kategori, yaitu miskin, menengah, dan kaya. Namun, pembagian tersebut kurang spesifik dalam menjelaskan posisi setiap orang di dalam masyarakat. Meskipun klasifikasi "kaya" dan "miskin" mudah dipahami, kenyataannya, setiap kelas sosial memiliki tingkatan yang lebih kompleks.
Jika kita hanya menyederhanakan kelas sosial menjadi tiga, sulit bagi kita untuk benar-benar mengetahui di mana posisi kita saat ini. Banyak orang yang mengaku miskin, tetapi sebenarnya mereka tidak sepenuhnya miskin.
Misalnya, mereka mungkin tidak mampu kuliah, tetapi masih bisa makan tiga kali sehari, atau mereka tidak punya uang tunai, tetapi memiliki rumah.
Jadi, mereka tidak bisa dikategorikan sebagai miskin sepenuhnya. Di sisi lain, ada juga yang mengaku kaya, tetapi sebenarnya belum bisa membeli barang-barang mewah meskipun memiliki cukup uang.
Tingkatan Kelas Sosial Masyarakat
Untuk menjelaskan kelas sosial ini, seringkali kita bingung dalam menentukan nama yang spesifik untuk setiap kategori. Mungkin Anda juga mengalami kebingungan dalam menentukan kelas sosial Anda sendiri—apakah Anda termasuk miskin, menengah, atau kaya.
Bahkan jika Anda bisa menentukan salah satunya, masih ada tingkatan lebih lanjut dalam kelas tersebut. Kali ini, kita akan membahas berbagai macam kelas sosial beserta contohnya.
1. Kelas Miskin Ekstrem
Jika Anda berpikir bahwa kelas sosial paling rendah adalah miskin, itu tidak sepenuhnya benar. Kelas sosial yang paling rendah adalah kemiskinan ekstrem. Jika diibaratkan sebuah permainan, kemiskinan ekstrem seperti bermain di level tersulit tanpa cheat dan menggunakan perangkat yang buruk.
BACA JUGA:10 Kota Termiskin di Indonesia Pada 2024 Menurut Data BPS
BACA JUGA:3 Fakta Ironis Sistem Pinjol dan Paylater Sebagai Perangkap Kemiskinan
Bisa Anda bayangkan betapa sulitnya hidup dalam kemiskinan ekstrem. Menurut data, kemiskinan ekstrem di Indonesia didefinisikan sebagai hidup di bawah 1,9 USD atau sekitar di bawah Rp45.000 per hari.
Jika Anda ingat pelajaran SD, kita diajarkan bahwa kebutuhan dasar manusia adalah sandang, pangan, dan papan. Dalam kemiskinan ekstrem, bahkan memenuhi kebutuhan dasar tersebut menjadi sangat sulit.
Makan tiga kali sehari bisa dianggap sebagai kemewahan, dan itu pun dengan lauk yang sangat terbatas. Sangat jarang orang dalam kondisi kemiskinan ekstrem bisa makan tiga kali sehari, dan jika hanya makan nasi saja, itu sudah dianggap bersyukur. Hidup dalam kemiskinan ekstrem berarti hidup dalam ketidakpastian, bahkan untuk makan sekalipun.
Selain itu, orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem tidak memiliki akses ke air bersih. Air yang digunakan untuk mandi, minum, dan kebutuhan lainnya seringkali buruk dan kotor, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, tipes, bahkan kanker.
Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem cenderung sering sakit karena mengonsumsi air yang tidak layak. Mereka juga harus mengorbankan satu kebutuhan demi mendapatkan kebutuhan lain. Misalnya, jika sedang sakit, mereka harus memilih antara membeli makanan atau obat.
Sumber: