IIGCE 2024 Buka Peluang Investasi Energi Panas Bumi Senilai Rp57 Triliun
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)--TP). ANTARA/HO-Asosiasi Panasbumi Indonesia
RADAR JABAR - Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 akan menawarkan peluang investasi sebesar 3,7 miliar dolar AS (sekitar Rp57,02 triliun) melalui sejumlah perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani selama acara berlangsung.
Ketua Panitia IIGCE 2024, Boyke Bratakusuma, berharap ajang ini dapat mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia.
“Kami berharap melalui acara ini, kita dapat mengembangkan berbagai inovasi dan kolaborasi yang dapat mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia,” ujarnya di Jakarta pada Senin (16/9).
Konvensi ini juga akan memamerkan teknologi terbaru seperti Enhanced Geothermal Systems (EGS) serta penggunaan energi panas bumi untuk pemanasan dan pendinginan langsung.
BACA JUGA:2 Penyebab Utama Produk Lokal Indonesia Kalah Saing dengan Produk Asing
BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun Rp2000 per Kamis
Acara ini akan mencakup diskusi mengenai pendanaan, kebijakan, dan regulasi, yang diharapkan mampu memberikan solusi atas tantangan pengembangan energi panas bumi saat ini. Meskipun ada kendala, Boyke optimis bahwa energi panas bumi akan menjadi elemen kunci dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.
IIGCE 2024 diharapkan menjadi momentum penting dalam mempercepat pengembangan energi panas bumi, yang berpotensi mendukung pencapaian target net zero pada 2060 atau lebih cepat. Acara ini akan menjadi forum strategis bagi pemangku kepentingan untuk berbagi solusi dan menghadapi tantangan pengembangan energi panas bumi di Indonesia.
“IIGCE 2024 akan menjadi titik temu strategis bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pandangan dan solusi dalam merumuskan tantangan pengembangan panas bumi di Indonesia, sehingga, panas bumi nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai target net zero pada 2060 atau lebih cepat", ujarnya.
Selain itu, pada konvensi tersebut juga akan diluncurkan tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date/CoD) yang akan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 922,6 Megawatt (MW).*
Sumber: antara