5 Cara Menghindari Perasaan Self-Blaming

5 Cara Menghindari Perasaan Self-Blaming

5 Cara Menghindari Perasaan Self-Blaming--Twitter

RADAR JABAR- Perasaan self-blaming atau menyalahkan diri sendiri sering muncul saat seseorang merasa bertanggung jawab atas suatu kejadian buruk, baik itu besar maupun kecil.

Perasaan ini bisa sangat merugikan, karena dapat mengarah pada penurunan harga diri, stres berlebihan, bahkan depresi.

Menghindari self-blaming tidak selalu mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kita dapat mengatasi kebiasaan ini dan belajar menerima diri dengan lebih baik.

Berikut adalah lima cara efektif untuk menghindari perasaan self-blaming yang dirangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya!

 

5 Cara Menghindari Perasaan Self-Blaming

 

 

1. Sadari bahwa Kesalahan adalah Bagian dari Proses Belajar

Tidak ada manusia yang sempurna, dan kesalahan adalah bagian alami dari hidup. Menyalahkan diri sendiri secara berlebihan karena melakukan kesalahan hanya akan memperburuk perasaan negatif.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang melakukan kesalahan, bahkan orang yang paling sukses sekalipun.

Alih-alih terjebak dalam perasaan bersalah, gunakan kesalahan sebagai alat pembelajaran. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya pelajari dari ini?" atau "Bagaimana saya bisa melakukan lebih baik di lain waktu?" Dengan berfokus pada aspek pembelajaran, kamu bisa melihat kesalahan sebagai bagian dari pertumbuhan pribadi, bukan sebagai kegagalan yang harus disalahkan.

 

BACA JUGA:Ini Alasan Pentingnya Self Grooming, Bisa Membangun Kepercayaan Diri?

BACA JUGA:4 Penyebab Self Harm dan Cara Mengatasinya

 

2. Berlatih Self-Compassion

Self-compassion adalah kemampuan untuk berbelas kasih pada diri sendiri, terutama saat mengalami kesulitan atau membuat kesalahan.

Kebanyakan orang cenderung lebih keras pada diri sendiri daripada pada orang lain. Jika seorang temanmu melakukan kesalahan, mungkin Anda akan memberi mereka dukungan dan nasihat baik. Mengapa tidak memperlakukan diri sendiri dengan cara yang sama?

Berlatih self-compassion berarti berbicara pada diri sendiri dengan penuh pengertian dan kebaikan. Daripada mengkritik diri secara berlebihan, cobalah mengatakan hal-hal seperti, "Saya sedang berusaha yang terbaik" atau "Saya hanya manusia, dan ini adalah bagian dari proses."

 

3. Evaluasi Situasi Secara Objektif

Perasaan self-blaming sering kali datang karena kita cenderung melihat situasi secara subjektif dan mengabaikan faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap masalah tersebut.

Misalnya, jika proyek kerja tidak berjalan lancar, mudah untuk menyalahkan diri sendiri tanpa mempertimbangkan bahwa mungkin ada faktor eksternal seperti kurangnya sumber daya atau keterbatasan waktu.

Cobalah untuk mengevaluasi situasi dengan lebih objektif. Tuliskan semua faktor yang berperan, baik dari dalam diri maupun dari luar. Ini bisa membantu kamu melihat bahwa kamu bukan satu-satunya yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, dan ada banyak variabel yang memengaruhi hasil.

 

4. Tentukan Batasan Tanggung Jawab

Salah satu penyebab utama self-blaming adalah perasaan bertanggung jawab atas segala hal, bahkan hal-hal di luar kendali kita.

Oleh karena itu, penting untuk menentukan batasan yang jelas mengenai apa yang menjadi tanggung jawabmu

Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah ini benar-benar sesuatu yang saya kendalikan?" Jika jawabannya tidak, penting untuk melepaskan rasa tanggung jawab tersebut. Memahami batasan ini akan membantu Anda mengurangi beban emosional dan mencegah perasaan bersalah yang tidak perlu.

 

BACA JUGA:Mencintai Tidak Harus kepada Pasangan, Begini Cara untuk Self Love

 

5. Carilah Dukungan dari Teman Atau Keluarga

Saat kita terjebak dalam pola pikir self-blaming, mudah untuk kehilangan perspektif dan merasa seperti kita adalah satu-satunya orang yang bersalah.

Dalam situasi ini, berbicara dengan orang lain dapat memberikan sudut pandang baru dan membantumu melihat masalah lebih seimbang.

Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan terapis jika diperlukan. Orang lain dapat membantumu menyadari bahwa kesalahan yang kamu buat bukanlah akhir dari segalanya, dan bahwa kamu masih berharga meskipun ada kesalahan.

Kadang-kadang, mendengar pendapat dari luar bisa menjadi kunci untuk melepaskan perasaan self-blaming. Terkadang juga hal itu dapat menyadarkan kamu bahwa kamu selama ini hanya dimanfaatkan oleh orang-orang jahat diluaran sana.

Sumber: