Peningkatan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan untuk Memenuhi Pasar Domestik dan Ekspor

Peningkatan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Kuningan untuk Memenuhi Pasar Domestik dan Ekspor

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi (kiri) dan Kepala Diskatan Kuningan Wahyu Hidayah (kanan) saat meninjau lokasi sentra produksi ubi jalar di Kuningan, Jabar.--ANTARA/HO-Diskatan Kuningan

RADAR JABAR - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sedang berupaya meningkatkan produksi ubi jalar untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menyatakan pada hari Sabtu bahwa beberapa program telah diterapkan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk memfasilitasi petani dengan benih ubi jalar unggul dan memberikan pelatihan penanaman efisien menggunakan pupuk ramah lingkungan guna mengurangi risiko hama dan penyakit.

Dengan skema tersebut, diharapkan ubi jalar yang dihasilkan dapat memenuhi standar untuk ekspor. Selain itu, inovasi dalam pengolahan produk ubi jalar dan perluasan pasar, baik domestik maupun internasional, juga dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, Bupati Bedas: Momentum Transformasi dan Reformasi Tatanan

“Kami mengembangkan inovasi dalam pengolahan produk ubi jalar. Para petani juga dibantu memperluas pasar baik di dalam maupun luar negeri untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi ubi jalar di Kabupaten Kuningan pada tahun 2023 mencapai 108.496 ton, naik dari 100.009 ton pada tahun 2022. Daerah produksi utama di Kuningan meliputi Cilimus, Cigandamekar, dan sebagian Pancalang.

“Kuningan dikenal sebagai salah satu pusat produksi ubi jalar yang cukup signifikan di Indonesia. Oleh karenanya kami siap meningkatkan produksi komoditas ini,” ujarnya.

BACA JUGA:Disdik Jabar akui Banyak yang Minta 'Titipan' di PPDB 2024

Wahyu menyebut bahwa masyarakat di Kuningan telah lama menanam ubi jalar sebagai bahan pangan substitusi, terutama untuk sarapan. Pengembangan ubi jalar menjadi komponen penting dalam program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap Kuningan sebagai sentra ubi jalar bisa berkembang dan terus meningkatkan produksi ubi jalar secara berkelanjutan,” tutur Wahyu.

BACA JUGA:Update PPDB 2024, Disdik Jabar Sebut 255 Lebih Calon Peserta Didik Baru Diterima di Tahap 2

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, mendukung upaya Kabupaten Kuningan untuk meningkatkan produksi ubi jalar guna kebutuhan ekspor, sehingga menambah pendapatan devisa. Secara nasional, luas pertanaman ubi jalar mencapai sekitar 80 ribu hektare, dengan produksi sekitar 1,5 juta ton per tahun dan ekspor sekitar 14 ribu ton per tahun.

“Jumlah produksi dalam satu tahun di Indonesia untuk ubi jalar mencapai sekitar 1,5 juta ton dan diekspor sekitar 14 ribu ton per tahun,” kata Suwandi.*

Sumber: antara