Program Prabowo-Gibran Soal Susu Gratis Dinilai Tidak Efektif, Ini 3 Fakta Mecengangkan Susu Bagi Tubuh
Fakta Mecengangkan Susu Sapi Bagi Tubuh-Ilustrasi/Unsplash-
Individu dengan kadar IGF-1 tinggi memiliki risiko kanker dan penyakit kronis yang lebih tinggi. Selain itu, hormon-hormon ini juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, menyebabkan berbagai masalah seperti PCOS dan lainnya, yang juga dapat mempengaruhi kulit. Oleh karena itu, ini adalah tiga alasan utama mengapa susu tidak baik bagi tubuh, bahkan yang murni tanpa tambahan apapun.
3. Menghambat Penyerapan Nutrisi
Susu bubuk, susu kemasan, susu UHT, atau produk susu lainnya tidak hanya memiliki satu alasan untuk diwaspadai. Ambil contoh susu anak, kita akan melihat banyak tambahan bahan aditif yang berbahaya bagi tubuh, seperti perisa, penstabil, pengemulsi, lemak nabati, dan lain-lain.
BACA JUGA:10 Pilihan Rekomendasi Kopi Susu Terenak dan Paling Populer di Bandung
Belum lagi kandungan gula tambahan yang berlipat-lipat seperti maltodekstrin, sukrosa, sirup glukosa, padat glikosida seviol, dan lain-lain. Oleh karena itu, tambahan-tambahan ini tidak hanya meningkatkan risiko penyakit kronis secara signifikan, tetapi juga sejak dini.
Kita telah membahas dampak negatif susu, namun apakah benar susu bermanfaat untuk kesehatan tulang dan pertumbuhan anak? Laktosa yang sulit dicerna dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan Leaky Gut (kerusakan usus yang memungkinkan zat berbahaya masuk ke dalam aliran darah).
Ini dapat menghambat penyerapan nutrisi, yang kadang-kadang menjelaskan mengapa konsumsi susu berlebihan bisa memperburuk kesehatan tulang. Meskipun susu kaya kalsium, penyerapannya bisa terganggu karena masalah pencernaan.
Susu juga dapat menyebabkan inflamasi yang berdampak pada kulit, hormon, dan berbagai penyakit kronis lainnya, termasuk autoimun dan kanker. Inflamasi ini bahkan dapat memperburuk penyerapan nutrisi. Sehingga, daripada mendapatkan kalsium dan nutrisi, yang diperoleh justru penyerapan yang terganggu dan potensi efek samping yang merugikan.
Sejak kecil, kita sering ditekankan untuk minum susu. Tidak memberikan susu kepada anak sering kali dianggap sebagai tanda kurangnya kepedulian orang tua yang baik. Namun, konsumsi susu bisa mengganggu kesehatan pencernaan dan mengurangi penyerapan nutrisi. Akibatnya, meskipun diminum dalam jumlah besar, nutrisi yang terserap tetap tidak mencukupi.
Kadang-kadang, kita merasa susu yang diberikan kurang, lalu menambahinya dari satu gelas menjadi dua, bahkan tiga gelas setiap hari. Namun, semakin banyak jumlahnya, semakin banyak pula masalah pencernaan yang timbul.
BACA JUGA:7 Kandungan Susu Kedelai yang Baik untuk Kesehatan Tubuh
Karena itu, sering kali kita mendatangi dokter untuk saran, dan sering kali susu yang direkomendasikan mengandung gula tinggi. Gula ini sering tersamarkan dengan nama-nama lain, termasuk pemanis buatan yang sangat berbahaya karena dapat merusak mikrobiota dalam tubuh. Beberapa jenis susu bahkan mengandung lebih dari satu jenis gula.
Contohnya, susu anak yang sering direkomendasikan bahkan memiliki harga yang sangat tinggi. Satu ukuran kecilnya sekitar 250 ml bisa mencapai hampir Rp100.000.
Meskipun berat badan anak tampak meningkat setelah mengonsumsinya, ini bukan karena peningkatan gizi, melainkan karena kandungan gula tinggi dalam susu tersebut menyebabkan peningkatan lemak dalam tubuh.
Hal ini dapat menjadi awal dari berbagai penyakit lain, termasuk penyakit hati nonalkoholik atau penumpukan lemak di hati, serta penyebab utama peningkatan obesitas pada anak-anak.
Tidak berhenti di situ, kaseomorfin yang dihasilkan oleh susu membuat anak-anak menjadi kecanduan terhadap susu. Inilah mengapa anak-anak yang awalnya tidak suka minum susu bisa berubah menjadi sangat menyukainya, mirip dengan kecanduan yang disebabkan oleh rokok di mana awalnya tidak suka, tetapi lama kelamaan menjadi sangat tergantung.
Sumber: