Pemkab Cirebon Menyebutkan Pasokan Beras 115.689 Ton Hasil Panen Raya Dapat Mengendalikan Inflasi di Cirebon

Pemkab Cirebon Menyebutkan Pasokan Beras 115.689 Ton Hasil Panen Raya Dapat Mengendalikan Inflasi di Cirebon

Pemkab Cirebon Menyebutkan Pasokan Beras 115.689 Ton Hasil Panen Raya Dapat Mengendalikan Inflasi di Cirebon--Sumber gambar: Antaranews.com

RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengumumkan bahwa pasokan beras dari hasil panen raya musim tanam pertama 2024 sebesar 115.689 ton dianggap efektif dalam mengendalikan inflasi

“Dari sisi produksi panen padi di Cirebon dengan kebutuhan beras saat ini masih cukup. Sehingga inflasi secara bulanan menurun,” kata Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Senin.

Ia juga mengatakan bahwa tingkat inflasi bulanan di Cirebon telah menurun dari 2,57% menjadi 1,97%. Untuk mengendalikan inflasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Bulog dan Dinas Pertanian setempat untuk mengintervensi pasokan beras dari petani ke konsumen.

Dengan suplai beras yang stabil di pasar, harga beras dapat tetap stabil dan sesuai dengan daya beli masyarakat di Cirebon.

“Kita melihat stok beras di gudang Bulog juga masih cukup dan diupayakan bisa tersalurkan kepada masyarakat, agar harga tetap stabil,” ujarnya.

Selain beras, Wahyu juga memastikan langkah intervensi untuk menjaga pasokan komoditas yang berpotensi sebagai penyumbang inflasi, seperti bawang merah, cabai, dan daging.

Menurut pemantauan terakhir, dia menjelaskan bahwa beberapa komoditas ini selalu tersedia di pasar dengan harga yang relatif stabil.

Kami melakukan antisipasi untuk beberapa komoditas misalnya beras, bawang merah dan cabai hingga daging, karena menjadi item penyumbang inflasi,” tuturnya.

Wahyu juga menuturkan bahwa kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap pekan itu terus dilakukan karena sangat berpengaruh terhadap pengendalian infalasi, guna kebijakan yang diterapkan dipasaran untuk stabilisasi harga berjalan lebih efektif.

 “Kalau melihat posisi sekarang, tren inflasi relatif turun. Namun kita perlu antisipasi pada 17 Juni 2024, karena bertepatan dengan Idul Adha. Pasti ada barang-barang kebutuhan pokok yang harganya meningkat,” ucap dia.

Sumber: antaranews.com