PPDB 2024/2025 Kota Bandung Dimulai, Orang Tua Dihimbau Waspada Oknum yang Tawarkan Imbalan

PPDB 2024/2025 Kota Bandung Dimulai, Orang Tua Dihimbau Waspada Oknum yang Tawarkan Imbalan

PPDB 20242025 Kota Bandung--(Sumber Gambar: Jabar Ekspress)

RADAR JABAR - Periode Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 di Kota Bandung telah dibuka. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Tantan Syurya Santana, menekankan pentingnya kewaspadaan dari semua pihak, terutama para calon orang tua siswa.

Tantan memastikan bahwa sistem pendaftaran telah dijamin keamanannya dan mengimbau orang tua siswa untuk tidak terpengaruh oleh oknum yang menawarkan imbalan.

"Percaya kepada sistem yang sudah kami gunakan, transparansi. Biasanya dalam situasi seperti ini banyak yang memanfaatkan," ujar Tantan kepada wartawan pada Kamis (30/5).

 

BACA JUGA:Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya Tetap Berkomitmen Monitor Pelaksanaan PPDB 2024 di Jawa Barat

 

Dia menambahkan bahwa jika ada yang menawarkan jaminan masuk ke sekolah pilihan dengan imbalan tertentu, orang tua siswa harus menolak dengan tegas. "Kalau ada yang minta imbalan, jangan ditanggapi," tambahnya.

Saat ini, PPDB memasuki tahapan pengunggahan data pribadi melalui aplikasi atau situs web resmi Disdik Kota Bandung, ppdb.bandung.go.id, yang dapat diakses dengan transparan. Tantan juga menjelaskan bahwa kuota untuk jenjang SD dan SMP cukup memadai.

 

BACA JUGA:Berikut 5 SMK Terbaik di Kota Bandung untuk PPDB 2024

 

Secara rinci, kuota untuk jenjang SD mencakup 272 SD Negeri dan 187 SD swasta. Untuk calon siswa SD yang akan melanjutkan ke jenjang SMP, tahun ini tersedia sekitar 34.000 kuota. Ada 272 SMP yang terdiri dari 75 SMP negeri dan 197 SMP swasta.

"Jika melihat lulusan Taman Kanak-kanak yang akan masuk SD usia 6-7 tahun ini, semuanya bisa masuk, baik negeri maupun swasta. SD Negeri di Kota Bandung berjumlah 272 dan swasta 187 sekolah, ini cukup jika dihitung berdasarkan usia," pungkas Tantan.

Dengan dimulainya PPDB ini, Disdik Kota Bandung berharap para orang tua siswa dapat mempercayai sistem yang ada dan tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mungkin terjadi. Transparansi dan keterbukaan sistem diharapkan dapat memudahkan proses penerimaan siswa baru tanpa kendala berarti (*).

Sumber: Jabar Ekspres