Lowongan PT KAI Terapkan Persyaratan IPK 3,5, Warganet Bandingkan dengan IPK Gibran

Lowongan PT KAI Terapkan Persyaratan IPK 3,5, Warganet Bandingkan dengan IPK Gibran

Lowongan PT KAI-BUMN-

Ia menjelaskan bahwa persyaratan tinggi badan minimum diterapkan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh badan sertifikasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

BACA JUGA:KAI Akan Terapkan Sanksi Ini Pada Penumpang yang Merokok di Kereta

"KAI mengikuti batas tinggi badan sertifikasi Ditjenka Kemenhub untuk masinis. Artinya dipersiapkan jika ada kebutuhan rotasi formasi pekerjaan dari pekerja lain menjadi pekerja kru KA," jelas Joni, mengutip dari laman Kompas, Kamis (18/4/2024).

Langkah-langkah tersebut diambil untuk memastikan kelangsungan operasional perusahaan. Terkait dengan berat badan, Joni menjelaskan bahwa PT KAI mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai indeks massa tubuh (BMI) yang sehat, dengan tujuan mengurangi risiko terkena penyakit seperti diabetes melitus dan penyakit jantung yang berkaitan dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

Menurut Joni, persyaratan yang ketat yang diterapkan dalam perekrutan Management Trainee mencerminkan komitmen PT KAI terhadap standar kualitas dan profesionalisme yang tinggi.

Dengan menerapkan standar yang ketat, Joni menyatakan bahwa PT KAI berharap dapat membentuk tim yang terdiri dari individu yang memiliki kualitas dan integritas yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

PT KAI juga mensyaratkan bahwa pelamar harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang dapat dibuktikan melalui sertifikasi TOEFL, TOEIC, dan IELTS.

"Kami menginginkan agar para pegawai memiliki kapabilitas sebagai calon pemimpin KAI di masa depan dengan wawasan global," terang Joni.

Kemahiran dalam berbahasa Inggris dianggap krusial dalam konteks bisnis global PT KAI. Ini disebabkan oleh keberadaan pelanggan dan mitra dari berbagai negara, sehingga kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Inggris menjadi kunci untuk memfasilitasi kerjasama yang lancar dan memastikan pemahaman yang jelas bagi semua pihak yang terlibat.

Selain itu, persyaratan untuk lulus dari perguruan tinggi yang memiliki akreditasi Unggul atau A juga diterapkan. Hal ini bertujuan sebagai penanda kualitas pendidikan dan kemampuan calon karyawan.

Sumber: