10 Bahaya Mengkonsumsi Takjil Manis Setiap Hari

10 Bahaya Mengkonsumsi Takjil Manis Setiap Hari

10 Bahaya Mengkonsumsi Takjil Manis Setiap Hari-Bahaya Mengkonsumsi Takjil Manis-Freepik

Selain itu, bakteri di mulut juga memanfaatkan gula untuk berkembang biak. Konsumsi takjil manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi, pembentukan plak, dan kerusakan jaringan gusi.

 

BACA JUGA:5 Resep Buah Melon Penurun Kolesterol untuk Takjil Berbuka Puasa

 

7. Gangguan Sistem Saraf

Gula dalam takjil manis dapat memberikan energi instan karena peningkatan kadar glukosa dalam darah. Namun, setelah itu, kadar glukosa darah akan turun tajam, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, lemas, dan mood yang tidak stabil.

Peningkatan kadar gula darah secara berulang-ulang juga dapat berkontribusi pada gangguan sistem saraf, termasuk gangguan kognitif dan penurunan fungsi otak.

8. Risiko Ketergantungan

Takjil manis yang mengandung gula dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan. Gula dapat merangsang pelepasan hormon dopamin dalam otak, yang merupakan zat kimia yang terkait dengan perasaan senang dan kepuasan.

Akibatnya, seseorang mungkin cenderung mengonsumsi takjil manis secara berlebihan untuk mencapai efek positif ini, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya ketergantungan pada makanan manis.

9. Gangguan Pencernaan

Konsumsi takjil manis secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mulas, kembung, dan diare.

Gula berlebih dalam makanan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain itu, gula juga dapat menarik air ke dalam usus, yang dapat menyebabkan perut kembung dan diare pada beberapa orang.

 

BACA JUGA:10 Menu Takjil Buka Puasa yang Paling Enak dan Populer

 

10. Risiko Kesehatan Mental

Peningkatan konsumsi gula dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati.

Sumber: