Kupas Tuntas Alasan Mengapa Kita Harus Kuliah, Jangan Sampai Salah Menentukan Hidup
Alasan Mengapa Kita Harus Kuliah-Ilustrasi/Pixabay/felixioncool-
RADAR JABAR - Buat Anda yang sedang kuliah, berniat untuk kuliah, atau bagi para orang tua dan kakak-kakak yang sedang mempertimbangkan untuk membimbing anak-anak atau adik-adik Anda, terdapat kebingungan atau pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pikiran Anda. Kali ini kami akan membahas alasan mengapa kita harus kuliah dan tidak usah kuliah.
Oleh karena itu, pertanyaan apakah kuliah itu penting? Alasan mengapa kita harus kuliah tergantung pada kebutuhan dan keinginan Anda. Zaman dulu, kuliah tidak begitu penting, bahkan pemerintah memaksa dan mendorong masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Mereka bersedia dan siap untuk memfasilitasi masyarakat dengan gratis demi peningkatan pendidikan tinggi. Meskipun hal ini tidak begitu terlihat di Indonesia karena adanya korupsi dan nepotisme, namun sejak zaman setelah kemerdekaan, selalu ada program dari pemerintah untuk kuliah gratis.
Lalu, mengapa zaman sekarang kuliah sangat mahal? Karena pendidikan pada zaman sekarang dijalankan sebagai bisnis. Kita harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan, dan sebagai imbalannya, kita akan mendapatkan sesuatu.
BACA JUGA:4 Drama Korea Tentang Kisah Cinta Kuliahan, Bikin Kangen Kampus!
Apa yang kita dapatkan sebagai imbalan ketika lulus? Yang pertama tentu gelar, yang menjadi hal utama pada zaman ini. Yang kedua adalah ilmu, karena faktanya banyak sekali HRD dan perusahaan-perusahaan yang selalu melihat para pelamar berdasarkan dari mana lulusannya.
Kami tahu hal ini karena, teman-teman kami yang bergerak dalam bisnis juga melakukan hal yang sama ketika mereka menyeleksi karyawan. Mereka pasti akan memanggilnya untuk wawancara. Namun, jujur saja, ketika bertemu langsung dengan, terlihat bahwa lulusan dari universitas terkemuka lebih berwibawa, lebih sopan, dan lebih terampil.
Apakah Gelar Itu Penting?
Kita kembali ke gelar yang menyebabkan pendidikan itu dibuat bisnis adalah gelar. Kalau menurut cerita-cerita dari orang tua, mencari uang tidak perlu gelar, hanya perlu keuletan dan kesungguhan.
Tapi zaman sekarang hampir semua lowongan ada kualifikasinya, seperti minimal S1, S2 dan sebagainya. Dan inilah yang mahal, kita harus bayar mahal untuk dapat gelar, dan gelar itu bisa kita gunakan untuk bekerja.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab A9 Kids Edition Tablet Pendidikan Terbaik untuk Anak-anak, Berikut Spesifikasinya
Dan semakin mahal lagi ketika universitasnya itu universitas yang bagus. Lihat aja stigma masyarakat, wah keren ya dia lulusan UGM, dia lulusan UI. Itu masih lokal. Bayangin aja kalau dia kuliahnya di Harvard atau Stanford gitu. Gak perlu interview bisa jadi langsung diterima. Oke, mahalnya kuliah itu tidak cuma di biaya kuliahnya aja, tapi masih ada buku, praktikum, KKN, dan sebagainya.
Ditambah biaya hidup seperti ngekos, makan, rekreasi, dan sebagainya. Kalau dikalkulasi mungkin selama 4 tahun kuliah S1, bisa nyampe ratusan juta mungkin. Dan tidak banyak masyarakat Indonesia yang bisa nyari Rp200 juta dalam 4 tahun.
Dan mungkin aja, kalau pun bisa, kami rasa lebih banyak orang tua yang milih buat muterin uang Rp200 juta tadi. Entah untuk bisnis, beli sawah, atau beli barang-barang lainnya. Nah, sampai di sini dulu. Kalau yang jadi alasan tidak kuliah atau tidak mau nguliahin anak dan adik kalian karena kalian tidak mau keluar uang sebanyak itu, jawaban kami, kuliahlah.
Uang Rp 200 juta itu worth it atau setimpal dengan apa yang akan kamu dapatkan nanti. Bahkan bisa jadi kamu lebih untung. Tapi ini kembali ke pribadi masing-masing ya, bagaimana performa mereka ketika berkuliah udah bayar mahal-mahal. Eh, anaknya tidak jelas, kuliahnya bolos-bolos terus kan. Ya sia-sia.
Sumber: kuliah kehidupan