Jepang Berhasil Luncurkan Roket H3 Baru Setelah Kegagalan Peluncuran pada 2023

Jepang Berhasil Luncurkan Roket H3 Baru Setelah Kegagalan Peluncuran pada 2023

Foto yang diambil dari helikopter Kyodo News menunjukkan roket H3 No. 2 lepas landas dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima di sebuah pulau di prefektur barat daya Kagoshima, Sabtu (17/2)--ANTARA/Kyodo

RADAR JABAR - Jepang akhirnya berhasil meluncurkan roket H3 baru di Pusat Antariksa Tanegashima di sebuah pulau di Prefektur Kagoshima pada Sabtu menyusul kegagalan peluncuran pada 2023.

Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengungkapkan bahwa Roket H3 No.2 memasuki orbit yang direncanakan setelah lepas landas sekitar pukul 09:22 waktu setempat (07:22 WIB) dan membawa satelit tiruan dan dua mikrosatelit yang aktif. Dengan peluncuran baru tersebut, JAXA bertujuan untuk memastikan kemampuan roket dalam mengendalikan posisinya dan menempatkan satelit dengan tepat.

Satelit tiruan tersebut memiliki bobot dan keseimbangan yang serupa dengan roket H3 No.1 yang pada Maret 2023 lalu diarahkan untuk menghancurkan dirinya sendiri beberapa menit setelah peluncuran karena mesin tahap kedua tidak berhasil menyala. Kegagalan ini mengakibatkan serangkaian penundaan dalam pengembangan roket.

BACA JUGA:AS dan China Sepakat Lanjutkan Pembicaraan Mengenai Korea Utara dan Timur Tengah

Dari pelajaran yang didapat dari kegagalan tersebut, roket No.2 dilengkapi dengan sistem pembakaran yang telah ditingkatkan. JAXA memastikan bahwa mesin tahap kedua berfungsi dengan baik sekitar lima menit setelah lepas landas.

Selanjutnya, salah satu dari dua mikrosatelit telah dikerahkan sesuai jadwal dan badan tersebut saat ini sedang memeriksa apakah satelit lainnya dan satelit tiruannya berhasil dilepaskan.

BACA JUGA:Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mengatakan NATO Beri Dukungan Jangka Panjang kepada Ukraina

Kendaraan peluncuran H3, yang diharapkan akan menjadi pengganti roket H2A andalan Jepang saat ini, mungkin akan digunakan untuk mengirimkan pasokan dan material ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dan Gateway, sebuah pos terdepan yang mengorbit bulan yang direncanakan di bawah program luar angkasa Artemis yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Roket H3, yang merupakan perombakan pertama pada kendaraan peluncur utama dalam waktu 20 tahun, juga diharapkan dapat memberikan Jepang akses berkelanjutan ke ruang angkasa.

Jepang berharap dapat memperoleh pijakan dalam bisnis peluncuran satelit yang semakin kompetitif, mengingat persaingan global yang semakin ketat sejak SpaceX Amerika Serikat, yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam peluncuran roket, memasuki pasar.

Sumber: antara