10 Fakta Psikologi Menarik Tentang Perilaku Manusia Sehari-Hari

10 Fakta Psikologi Menarik Tentang Perilaku Manusia Sehari-Hari

Fakta Psikologi Perilaku Manusia Sehari-Hari-Ilustrasi/Unsplash/Tengyart-

Perlu diketahui bahwa fenomena ini disebut sebagai efek Dunning-Kruger, yaitu sebuah bias kognitif dimana seseorang berpikir bahwa mereka lebih pintar dan lebih mampu daripada kenyataannya. Kesadaran diri yang rendah dan kemampuan kognitif yang buruk membuat mereka selalu melebih-lebihkan kemampuan mereka.

4. Orang yang Agresif Cenderung Memiliki Anjing Galak

Studi menunjukkan bahwa jenis anjing yang galak lebih umum dipelihara oleh orang-orang yang memiliki sifat yang kasar, agresif, dan mudah marah.

Hal ini terjadi karena manusia cenderung memilih teman, pasangan hidup, dan bahkan hewan peliharaan dengan tipe kepribadian yang mirip atau sama dengan diri mereka. Tetapi, perlu diingat bahwa ada faktor lain yang juga dapat mempengaruhi pilihan jenis anjing seseorang.

BACA JUGA:10 Cara Istirahat yang Benar Menurut Psikologi

Misalnya, individu-individu yang tidak memiliki ikatan sosial atau yang bertempat tinggal di lingkungan dengan tingkat kejahatan yang tinggi lebih cenderung mengalami stres kronis, yang membuat mereka lebih agresif. Dengan demikian, mereka akan lebih mungkin untuk memilih ras anjing penjaga seperti rottweiler atau Pitbull.

5. Orang yang Suka Melamun Lebih Kreatif

Apakah kamu sering ditegur oleh guru atau atasanmu karena kamu sering melamun di kelas atau di tempat kerja? Di mata orang lain, duduk termenung dan membiarkan pikiran mengembara kemana-mana dianggap sebagai hal yang negatif.

Namun, pada kenyataannya, hal itu belum tentu benar. Menurut penelitian, individu-individu yang sering melamun memiliki tingkat kecerdasan dan kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan sesamanya. Selain itu, mereka juga cenderung mendapat nilai tes IQ yang lebih tinggi dan mempunyai otak yang lebih cepat dalam berpikir.

6. Mengalami Penolakan Benar-benar Menyakiti Hatimu

Pernahkah kamu merasa bahwa perutmu atau wajahmu terasa seperti ditinju dengan kuat setelah kamu ditolak seseorang? Jika ya, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa demikian? Rupanya, memang begitulah cara pikiran kita merespon penolakan.

Ternyata, bagian otak kita yang berfungsi untuk mengatur sensasi rasa sakit tidak hanya aktif saat kita merasakan luka fisik, tetapi juga aktif ketika kita mengalami penolakan. Itulah alasan mengapa penolakan kecil sekalipun terasa sangat menyakitkan karena mereka menimbulkan luka emosional yang menyayat hati.

7. Berbicara dalam Bahasa Asing Dapat Mengubah Keputusanmu

Kamu mungkin berpikir bahwa orang-orang akan tetap membuat keputusan yang sama tidak peduli bahasa apa yang mereka gunakan, atau mungkin menganggap bahwa kesulitan yang dialami ketika menggunakan bahasa asing akan menyebabkan seseorang mengambil keputusan yang tidak rasional.

BACA JUGA:7 Tanda Kamu Telah Dewasa Secara Mental dan Psikologis

Namun, asumsi itu tidaklah benar, bahkan sebaliknya. Menggunakan bahasa asing terbukti dapat mengurangi bias dalam pengambilan keputusan. Hal ini bisa terjadi karena ketika kita berbicara menggunakan bahasa yang bukan merupakan bahasa ibu kita, kita membutuhkan lebih banyak usaha kognitif, dan itu membuat kita lebih berfokus pada situasi yang sedang kita hadapi.

Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa penggunaan bahasa asing dapat mengaktifkan Cortex Prefrontal, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab untuk berpikir rasional. Oleh karena itu, individu yang berbicara menggunakan bahasa asing cenderung membuat keputusan yang lebih logis dan rasional.

8. Menyalahkan Orang Berdasarkan Kepribadian

Kita cenderung menyalahkan perilaku seseorang pada kepribadiannya tetapi tidak dengan diri kita sendiri. Pernahkah kamu merasa marah karena seseorang memotong jalur kendaraanmu saat kamu sedang mengemudi?

Tetapi beberapa menit kemudian kamu juga melakukan hal yang sama kepada orang yang ada di depanmu. Sementara individu yang memotong jalurmu membuatmu kesal dan jengkel, kamu membenarkan perilakumu kepada dirimu sendiri.

Sumber: