Luhut Bantah Klaim Cak Imin Soal Banyak TKA di Pertambangan Nikel

Luhut Bantah Klaim Cak Imin Soal Banyak TKA di Pertambangan Nikel

Luhut Bantah Klaim Cak Imin-Instagram/luhutpandjaitan-

RADAR JABAR - Pemerintah menyangkal klaim bahwa program hilirisasi sumber daya alam (SDA) didominasi oleh tenaga kerja asing (TKA). Sebaliknya, dalam proses hilirisasi pertambangan dan nikel, pemerintah menekankan prioritas penggunaan tenaga kerja lokal.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa kontribusi TKA dalam program hilirisasi hanya sekitar 10-15%.

Bahkan, jumlah tersebut diharapkan akan berkurang seiring dengan pelatihan yang diberikan pemerintah secara bertahap kepada tenaga kerja lokal.

Luhut juga menyatakan bahwa dalam konteks hilirisasi pertambangan saat ini, TKA masih diperlukan karena Indonesia belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk beberapa sub-sektor tertentu.

BACA JUGA:Luhut Tanggapi Isu Kenaikan Pajak Sepeda Motor, Sebut LRT dan Kereta Cepat

“Jumlahnya itu berkisar hanya sekitar 10 sampai 15% saja. Dan itu tidak bisa tidak kita lakukan karena kita tidak punya memang kualitas manusia pada saat itu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu, sekarang, secara bertahap itu berkurang karena sudah banyak yang kita latih dan training,” ujar Luhut melalui akun Instagramnya, dikutip Kamis (25/1).

Sementara itu, Luhut secara tegas menyangkal dan membantah pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.

Sebelumnya, Cak Imin menyatakan bahwa dalam industri nikel, hilirisasi lebih cenderung menggunakan tenaga kerja asing daripada tenaga kerja lokal.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Cak Imin dalam debat keempat Pilpres 2024 dengan tema 'Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa' di JCC Senayan, Jakarta, pada malam Minggu (21/1/2024) yang lalu.

BACA JUGA:Luhut Mulai Bicara Soal Kereta Cepat Jakarta Surabaya, Sebut China Tawarkan Bunga Lebih Kecil

Luhut mengklasifikasikan pernyataan tersebut sebagai pembohongan publik karena dianggap tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

“Jangan kita juga munafik, jangan kita juga membohongi publik kita dengan berita-berita palsu, apalagi anda calon pemimpin. Karakter itu menurut saya nomor satu, bukan soal pintar,” pungkas dia.

Luhut menyatakan keinginannya mengundang Cak Imin untuk mengunjungi lokasi secara langsung guna memahami kondisi di lapangan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Luhut melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, di mana ia menjawab berbagai pertanyaan.

Sumber: