7 Ajaran Stoicisme untuk Hidup Bahagia Tanpa Overthingking

7 Ajaran Stoicisme untuk Hidup Bahagia Tanpa Overthingking

Ajaran Stoicisme untuk Hidup Bahagia Tanpa Overthingking--Istimewa

RADAR JABAR - Stoicisme, sebuah aliran filsafat kuno yang berasal dari Yunani kuno, memberikan pandangan yang mendalam tentang cara kita dapat mencapai kehidupan yang bahagia dan bermakna.

Dengan fokus pada kontrol atas diri sendiri dan penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat kita ubah, stoicisme menawarkan pedoman praktis untuk hidup bahagia di tengah-tengah tantangan kehidupan.

Berikut adalah 7 ajaran stoicisme yang dapat membimbing kita menuju kehidupan yang lebih bahagia.

 

1. Terima Hal-hal yang Tidak Dapat Diubah (Acceptance)

Salah satu prinsip mendasar stoicisme adalah konsep penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Kita tidak dapat mengubah masa lalu atau mengendalikan tindakan orang lain.

Dengan menerima kenyataan ini, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang timbul dari upaya untuk mengendalikan sesuatu yang di luar kendali kita. Oleh karena itu, stoicisme mengajarkan pentingnya untuk fokus pada tindakan dan sikap kita sendiri.

 

2. Kenali dan Kendalikan Emosi (Emotional Control)

Stoicisme menekankan pentingnya pengendalian emosi sebagai kunci untuk mencapai kehidupan yang seimbang.

Kita tidak dapat menghindari emosi, tetapi kita dapat belajar mengendalikannya. Mengenali emosi, memahaminya, dan merespon dengan bijaksana adalah bagian integral dari praktik stoicisme.

Dengan menjaga ketenangan pikiran dan tidak terjebak dalam reaksi impulsif, kita dapat mencapai kedamaian batin.

 

BACA JUGA:Patuhi! 7 Makanan yang Perlu Dihindari oleh Ibu Hamil

 

3. Fokus pada Hal-hal yang Dapat Diubah (Focus on What Can Be Changed)

Sementara kita harus menerima hal-hal yang tidak dapat kita ubah, stoicisme juga mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat diubah.

Ini melibatkan tindakan nyata untuk memperbaiki diri sendiri, mencapai tujuan, dan membangun kehidupan yang bermakna. Dengan mengarahkan energi dan perhatian pada hal-hal yang dapat kita kontrol, kita dapat mencapai perubahan positif dalam hidup kita.

 

4. Latihan Kesederhanaan (Practice of Simplicity)

Stoicisme menganjurkan gaya hidup yang sederhana dan tidak terlalu tergantung pada kekayaan materi. Memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kepemilikan materi atau status sosial, tetapi lebih kepada keseimbangan batin.

Dengan mengurangi keinginan untuk memiliki lebih banyak, kita dapat merasakan kepuasan yang berasal dari dalam diri dan mencapai kebahagiaan yang lebih tahan lama.

 

BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia, Lebih Tua dari Mesir Kuno

 

5. Memento Mori - Ingatlah Akan Kematian (Remember Your Mortality)

Ajaran stoicisme sering kali mencakup konsep "memento mori", yang mengingatkan kita akan kematian. Ini bukan untuk menginspirasi ketakutan, tetapi untuk memberikan perspektif pada hidup.

Dengan menyadari bahwa hidup adalah sesuatu yang sementara, kita dapat lebih menghargai setiap momen, menetapkan prioritas yang benar, dan menghargai nilai hidup.

 

6. Prinsip Amor Fati - Cintai Nasibmu (Love Your Fate)

Sumber: