Houthi Bertekad Targetkan Kapal-kapal Israel Meskipun Dihadapi Serangan dari AS dan Inggris

Houthi Bertekad Targetkan Kapal-kapal Israel Meskipun Dihadapi Serangan dari AS dan Inggris

Ilustrasi kapal kargo--Freepik/lifeforstock

RADAR JABAR - Kelompok politik dan militer Yaman, Houthi, mengumumkan bahwa mereka akan terus menargetkan kapal-kapal milik Israel atau kapal yang berlayar ke Palestina yang dikuasai oleh Israel, pada Jumat (12/1). Meskipun menghadapi serangan udara dari Amerika Serikat dan Inggris, kelompok tersebut tetap menyerang kapal Israel seperti yang dilaporkan oleh media.

"Serangan Zionis Amerika dan Inggris terhadap Yaman adalah brutal dan serangan kriminal yang tidak bisa dibenarkan, pelanggaran nyata atas semua hukum, dan mereka akan membayar mahal." ujar Mahdi al-Mashat, Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi.

Dikutip dari kantor berita Yaman, Saba, al-Mashat menegaskan tekad Houthi untuk "menghambat kapal-kapal Israel atau yang menuju ke Palestina yang diduduki, meskipun menghadapi agresi Amerika dan Inggris Zionis terhadap warga Yaman.”

BACA JUGA:Angkatan Laut Iran Tangkap Kapal Tanker Minyak Milik AS

"Darah rakyat Yaman berharga dan balas dendam kami tidak akan berkurang," ujar Mashat, sambil menambahkan bahwa aksi Amerika Serikat dan Inggris "tidak akan menghalangi Yaman dari mendukung Palestina.”

Pada Kamis (11/1), militer Amerika Serikat dan Inggris melaksanakan serangan terhadap Houthi, menargetkan daerah-daerah di Yaman yang berada di bawah kontrol Houthi.

Menurut Gedung Putih, kantor presiden Amerika Serikat, serangan tersebut merupakan "tanggapan atas tindakan Houthi yang ilegal dan merusak stabilitas, yang menargetkan kapal-kapal termasuk pelayaran komersial yang melintasi Laut Merah."

BACA JUGA:Tentara Wanita Israel Alami Diskriminasi, Dijadikan Tumbal Saat Perang

Militer Amerika Serikat dan Inggris, menurut Gedung Putih, mengadakan serangan bersama berlandaskan hak pertahanan diri baik secara individu maupun kolektif, sesuai dengan Piagam PBB, terhadap sejumlah target di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

Gedung Putih menyatakan bahwa serangan bersama tersebut mendapat dukungan dari Belanda, Kanada, Bahrain, dan Australia.

Houthi menyatakan bahwa serangan mereka terhadap kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel di Laut Merah merupakan bentuk solidaritas dengan Palestina, menyusul serangan militer Israel yang terus-menerus di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.*

Sumber: