Ganjar Pranowo Sepakat Dengan JK Bahwa Pemimpin Harus Sabar
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di sela-sela kampanye di Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1)--ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
RADAR JABAR - Calon presiden dengan nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan kesepakatannya dengan pendapat mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) tentang pentingnya seorang pemimpin untuk memprioritaskan kesabaran dibandingkan menunjukkan emosi ketika menghadapi masalah.
"Iya, pasti emosinya mesti dijaga; karena kalau pertunjukannya adalah kemarahan, emosi, pasti ada beberapa yang tidak suka," ucap Ganjar saat berkampanye di Kota Tegal, Jawa Tengah, pada hari Kamis (11/1).
Ganjar berpendapat bahwa seorang kandidat pemimpin harus memperlihatkan aspek edukatif. Pandangan ini tercermin dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Minggu (7/1).
BACA JUGA:Ini Alasan Ganjar Tak Jadi Tahun Baru Bersama Mahfud
Meskipun ada yang berpendapat debat tersebut kurang memberikan edukasi, Ganjar tetap beranggapan bahwa debat itu adalah metode terbaik untuk edukasi politik.
"(Itu) Umpama. Saya tidak mau ngomong yang lain. Saya ngomong diri saya sendiri," tambah mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.
Ganjar mengungkapkan bahwa alasan dirinya sering menyajikan data dalam debat tersebut adalah agar publik bisa memahami pencapaian target dan kinerja pertahanan negara.
Calon presiden yang berambut putih ini tidak mempermasalahkan jika ada yang meragukan data tersebut, asalkan argumentasinya tepat. Ganjar juga menyoroti tentang keterbatasan waktu yang membuat tidak semua data dapat disajikan selama debat.
Menurutnya, meskipun sulit menyampaikan data secara kuantitatif, seorang pemimpin bisa berbicara secara kualitatif.
"Oke, secara kuantitatif tidak bisa, maka setidaknya pemimpin itu bicara kualitatifnya apa," kata Ganjar.
Sebelumnya, pada Rabu (10/1), Jusuf Kalla atau JK telah menyatakan bahwa seorang pemimpin harus lebih menonjolkan kesabaran daripada emosi ketika menghadapi masalah.
JK menyampaikan hal tersebut dalam sebuah forum yang bertema "Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan" di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1).
"Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain?" ujar JK yang sudah mendukung pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
JK menyamakan seorang pemimpin dengan sopir yang harus sabar dalam berkendara. Menurutnya, jika tidak, maka bisa membahayakan para penumpang.
Sumber: antara