Alasan Kamu Harus Sadar Jika Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Jangan Malu Terlihat Sedih
Alasan Kamu Harus Sadar Jika Sedang Tidak Baik-Baik Saja-Pixabay/Willgard-
Emosi yang beragam adalah anugerah, memberikan warna pada kehidupan dan membantu kita bertahan. Namun, terkadang kita hanya memilih untuk merasakan emosi atau perasaan tertentu yang dianggap lumrah, sementara menghambat diri kita dari merasakan emosi negatif.
Sebagai contoh, merasa kesedihan dianggap sebagai tanda kelemahan, sehingga kita cenderung menahan diri untuk mengekspresikannya.
Pandangan sosial tentang air mata sebagai tanda kelemahan dapat menjadi hambatan untuk menerima diri kita sendiri sebagai individu yang unik dan berharga. Oleh karena itu, seringkali kita berpura-pura baik-baik saja, meskipun sebenarnya kita tidak merasa demikian.
Seharusnya, tidak sulit untuk menyatakan cinta kepada orang yang kita sayangi, memeluk mereka ketika mereka sedih, atau mengapresiasi pekerjaan orang lain. Namun, jangan sampai tindakan tersebut mengaburkan perhatian terhadap diri sendiri.
BACA JUGA:7 Jenis-Jenis Meditasi: Mencari Ketenangan dalam Batin
Jika kita mampu menyampaikan tindakan cinta kepada orang lain, mengapa kita tidak bisa melakukannya terhadap diri sendiri? Apakah kita bersedia menerima dan memeluk diri kita saat sedang bersedih, takut, atau bahkan marah? Sesederhana memvalidasi perasaan tanpa menyangkalnya sudah merupakan bentuk kasih pada diri kita.
Mengapa selalu terasa perlu untuk menjadi kuat? Mengapa ada rasa bersalah ketika kita ingin berhenti sejenak, menarik diri, sebelum kembali berjuang? Kita sering ditekan untuk segera bersyukur atas semua masalah yang dihadapi, dengan melihat bahwa orang lain mengalami hal lebih buruk.
Namun, dalam setiap episode kehidupan, yang perlu kita terima bukan hanya kebahagiaan, kesenangan, atau keberuntungan semata. Semua itu harus beriringan dengan sedih, sakit hati, dan kegagalan.
Selalu Ada Kebaikan di Balik Setiap Musibah
Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasangan, dan apa pun yang Dia takdirkan untuk kita pasti mengandung kebaikan di baliknya. Oleh karena itu, tak masalah untuk tidak baik-baik saja, mengeluh, atau merasa sedih, gagal, atau dikhianati. Mengapa kita bisa merasa senang saat bahagia, tetapi diharapkan untuk tidak merasa sedih saat tertimpa musibah?
Kita, sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, membawa kebahagiaan seiring dengan masalah. Jadi, tidak masalah untuk tidak baik-baik saja. Jangan menahan perasaan buruk hanya karena merasa bahwa kita satu-satunya yang merasa kesepian, tersesat, atau tidak termotivasi. Kita semua manusia, dan setiap perasaan kita memiliki tempatnya sendiri.
Jangan terlalu khawatir dengan apa yang dikatakan orang lain, karena hanya kamu yang merasakan perasaan tidak baik-baik saja. Jika kamu terus berpura-pura baik-baik saja padahal sebenarnya tidak, itu tidak akan memulihkan keadaanmu sepenuhnya.
BACA JUGA:Cara Mengubah Perasaan Malu Menjadi Percaya Diri
Nikmati perasaanmu terlebih dahulu; jika ingin menangis, biarkan air matamu mengalir; jika marah, luapkan kemarahmu; jika ingin berteriak, berteriaklah sepuasnya. Tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja.
Jangan takut dianggap lemah, biarkan perasaan itu mengalir dalam dirimu dan ambillah waktumu. Hidup berarti kamu akan jatuh dan terluka, untuk melatihmu bangkit sejuta kali.
Kamu akan menangis untuk menjadi kuat, sehingga ketika luka yang serupa muncul, kamu cukup kuat untuk tidak menangis lagi. Hidup berarti kamu akan mendaki dan meluncur, harus gigih mendaki lagi untuk mencapai puncak.
Sumber: