Reaksi Emosional Mahfud MD Ketika Disebut Petugas Partai

Reaksi Emosional Mahfud MD Ketika Disebut Petugas Partai

Mahfud MD berikan tanggapan tegas ketika disebut petugas partai-Instagram/mohmahfudmd-

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, pernah menegaskan bahwa setiap kader partai, termasuk dirinya sendiri, dianggap sebagai "Petugas Partai."

Megawati Soekarnoputri berharap semua anggota partai akan patuh pada ideologi dan peraturan partai.

Namun, penggunaan istilah "Petugas Partai" ini telah menuai kritik dari masyarakat, terutama ketika label tersebut disematkan pada Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:Resmi! Mahfud MD Jadi Bakal Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, pernah memberikan penjelasan terkait istilah "Petugas Partai."

"Petugas partai itu seseorang yang diberikan penugasan khusus oleh partai secara organisatoris. Ada yang ditugaskan di eksekutif, legislatif atau di struktural partai. Jadi beda dengan pemahaman yang dipersepsikan selama ini," kata Charles beberapa waktu lalu.

Charles Honoris menjelaskan bahwa para "petugas partai" diberikan tugas berdasarkan cita-cita dan arah perjuangan ideologi partai.

Dengan demikian, sebagai seorang kader PDIP, Presiden Jokowi juga diberikan tugas oleh partai untuk mewujudkan konsep Trisakti Bung Karno sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

BACA JUGA:Tanggapan TPN Ganjar-Mahfud Soal Video Megawati Tepis Tangan Jokowi

"PDI Perjuangan itu partai berideologi jelas, Presiden Jokowi merupakan kader partai, semua kader partai harus taat pada konstitusi partai dan garis perjuangan partai," kata dia.

Charles Honoris juga menegaskan bahwa hal ini memperlihatkan betapa pentingnya peran partai dalam sistem demokrasi nasional.

Baginya, partai politik merupakan alat untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga demokrasi.

Dia menjelaskan bahwa partai politik adalah seperti kawah Candradimuka, di mana tanpa peran aktif partai dalam mencari individu yang sejalan secara ideologis dan visi, orang-orang mungkin tidak akan mengenal sosok seperti Ganjar, Risma, atau bahkan Jokowi.

Sumber: