Sejarah Arti 'Land', 'Stan' dan 'Ia' Sebagai Nama Akhiran Negara di Dunia
Asal-usul dan arti nama akhiran dari negara di dunia-RJ-
Bahkan beberapa negara yang secara sekilas tidak berakhiran dengan "ia" aslinya juga menggunakan akhiran "iya." Misalnya, nama negara yang berakhiran "Y" atau "I" bisa dikatakan merupakan singkatan dari "Iya." Contohnya, Italy dari kata Italia, Germany yang berasal dari Germania, atau Hungary yang merupakan singkatan dari Hungaria.
Beberapa negara juga menggunakan nama turunan dari namanya di masa lalu yang berakhiran dengan "ia". Misalnya, Spanyol atau Espanya yang berasal dari kata Hispania, serta Prancis atau France yang berasal dari kata Frankia.
BACA JUGA:Menjelajahi Keajaiban Suhu Rendah: 7 Negara-Negara Terdingin di Dunia, Dimana Saja?
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sebagian besar negara di dunia menggunakan akhiran "ia”. Maksudnya, kalau negara-negara di Eropa wajar menggunakan akhiran "ia" karena benua ini memiliki hubungan erat dengan Kekaisaran Romawi di masa lalu. Akhiran "ia" ini berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bahasa resmi Kekaisaran Romawi.
Bagaimana dengan asal nama negara di luar Eropa?
Jawabannya ternyata masih ada hubungannya dengan Kekaisaran Romawi, lebih spesifiknya karena faktor bahasa. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada sumber yang dengan pasti menjelaskan hal ini.
Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa faktor kebiasaan memainkan peran penting. Akhiran "ia" untuk sebuah negara cukup banyak digunakan di Eropa, sehingga bangsa Eropa pun terbiasa menggunakan akhiran "ia" untuk memberi nama sebuah negara atau wilayah.
Pada masa penjelajahan, kebiasaan ini pun terbawa ketika bangsa Eropa menjelajah dunia, dan banyak peta yang dibuat kala itu menggunakan bahasa Latin atau setidaknya ada versi bahasa Latinnya.
Salah satu faktor yang memengaruhi penggunaan akhiran "ia" adalah karena bahasa Latin merupakan bahasa akademik pada masa itu. Penyebaran informasi akan lebih mudah jika menggunakan bahasa yang dipahami oleh banyak orang.
Oleh karena itu, bahasa Latin masih banyak digunakan dalam pembuatan peta di masa lalu. Penggunaan bahasa Latin ini dapat dikaitkan dengan pengaruh dari zaman Kekaisaran Romawi, sehingga beberapa wilayah akhirnya menggunakan nama yang berakhiran "ia."
BACA JUGA:5 Negara Tersepi di Dunia Cocok Pecinta Sepi dan Kedamaian
Ketika penjelajah menemukan wilayah di selatan, wilayah tersebut dinamakan Australia oleh orang Belanda. Ketika negara mereka memberi nama kepada wilayah Nova Zeelandia dan sebagainya, kebiasaan penamaan ini juga digunakan untuk memberi nama wilayah jajahan.
Misalnya, di sekitar sungai Niger, dinamakan Nigeria, dan orang Britania ingin menghormati rajanya dan memilih nama wilayah Georgia. Orang Skotlandia menganggap wilayah Amerika sebagai rumah kedua dan memberi nama Nova Scotia, dan seterusnya.
Kemudian, terlepas dari alasan penjajahan atau alasan lainnya, beberapa negara juga akhirnya mengadopsi akhiran "ia" pada nama negaranya. Akhiran "ia" telah menjadi bagian yang umum dan dipahami sebagai bagian dari nama suatu wilayah atau negara.
Ketika ada negara baru yang terbentuk, salah satu cara paling mudah untuk menunjukkan eksistensinya adalah dengan menggunakan akhiran "ia." Contohnya, ketika bangsa Slavia, khususnya bangsa Slavia Selatan, bersatu dan membentuk negara baru, mereka menggunakan nama Yugoslavia.
Ketika Yugoslavia bubar, negara-negara pecahannya sebagian besar menggunakan nama suku bangsa yang ditambahi akhiran "ia" untuk menunjukkan bahwa mereka sekarang merupakan negara merdeka tersendiri, seperti Kroasia dan Serbia.
Sumber: bumi peta