5 Minuman Pereda Rasa Pedas dan Perut Mulas Paling Ampuh
Minuman Pereda Rasa Pedas-Ilustrasi/Pixabay-
RADAR JABAR - Bagi kebanyakan orang Indonesia, sensasi pedas pada makanan bisa meningkatkan selera makan. Namun Sebagian besar masih bingung memilih jenis minuman pereda rasa pedas yang paling ampuh.
Rasa pedas adalah sebuah sensasi terbakar di lidah, bukanlah subuah rasa seperti manis, asin, asam, dan pahit. Namun sensasi itu merupakan sebuah kenikmatan bagi sebagian orang.
Banyak hidangan yang disajikan bersama sambal saus atau diberi bumbu pedas. Namun, meskipun lezat di lidah, makanan pedas sering meninggalkan rasa tidak nyaman di mulut atau perut, seperti rasa terbakar, mual, atau mulas.
Untungnya, ada solusi sederhana dan ampuh untuk masalah tersebut. Ada makanan dan minuman tertentu yang bisa meredakan rasa terbakar di lidah akibat makanan pedas.
5 Minuman Pereda Rasa Pedas
Beberapa minuman ini akan menetralkan rasa terbakar di lidah secara efektif. Berikut adalah lima makanan dan minuman untuk menetralkan rasa pedas dan meredakan sakit perut.
1. Teh Peppermint
Salah satu masalah utama yang sering dirasakan setelah makan makanan pedas adalah ketidaknyamanan pada perut. Untuk mengatasi ini, peppermint telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman herbal.
BACA JUGA:10 Minuman Alami Ini Dapat Bantu Turunkan Gula Darah di Tubuh
Selain membantu meredakan rasa pedas, Peppermint dapat membantu mengatasi masalah seperti sindrom iritasi usus, kram gastrointestinal, mual, muntah, perut begah atau kembung, dan sakit perut. Untuk mengatasi masalah perut setelah makan makanan pedas, Anda dapat segera mengonsumsi suplemen peppermint atau teh peppermint.
Untuk membuat teh herbal ini, tambahkan 1 sendok makan daun peppermint kering ke dalam satu gelas air mendidih. Rendam selama 10 menit, lalu saring sebelum diminum.
2. Jahe
Jahe merupakan herbal yang sering dimanfaatkan untuk mengatasi masalah perut seperti mual, muntah, mulas, dan mabuk perjalanan. Namun, perlu diketahui bahwa meskipun jahe relatif aman bagi kebanyakan orang, perempuan hamil sebaiknya membatasi asupan jahe menjadi tidak lebih dari satu gram per hari.
Sementara itu, bayi di bawah usia dua tahun umumnya sebaiknya tidak diberikan produk yang mengandung jahe. Jahe dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti tablet kunyah, kapsul herbal, dan teh.
Selain itu, Anda juga dapat mengiris irisan kecil jahe segar dan mengonsumsinya mentah-mentah dalam urutan yang sesuai.
3. Susu
Sumber: