7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Calon Penerima Beasiswa LPDP dari Kemenkeu
Kesalahan yang Sering Dilakukan Calon Penerima Beasiswa LPDP-Pixa-
Dengan rajin membaca dan mengikuti informasi terbaru, calon penerima beasiswa LPDP akan dapat menghindari kesalahan dan lebih siap dalam menghadapi persyaratan yang berubah-ubah. Iqro dan Upin Ipin juga dapat menjadi referensi penting untuk mendapatkan informasi terkini tentang beasiswa LPDP.
4. Menulis Esai Menggunakan Bahasa yang Tidak Dikuasai
Kesalahan keempat yang kerap dilakukan calon penerima beasiswa LPDP adalah menulis esai kontribusi dengan menggunakan bahasa yang tidak dikuasai dengan baik. Esai kontribusi ini sebenarnya tidak ada aturan tertulis di buku pedoman harus menggunakan bahasa Inggris.
Namun, beberapa teman saya pernah menulis esai dengan bahasa Indonesia, padahal mendaftar untuk studi di luar negeri. Meskipun begitu, mereka tetap lolos seleksi.
Dari situ, kami menyimpulkan pentingnya memilih bahasa yang dikuasai dengan baik, karena jika memaksakan menggunakan bahasa yang kurang lancar, esai bisa menjadi kurang jelas dan maksudnya tidak tersampaikan dengan baik.
Sebagai contoh, penilaian dalam esai tidak berdasarkan pada penggunaan bahasa Inggris yang tinggi seperti yang banyak orang pikir. Beberapa teman saya juga lebih dari satu orang yang menulis esai dengan bahasa Indonesia dan tetap diterima untuk beasiswa LPDP ke luar negeri.
Jadi, tipsnya adalah memahami bahasa mana yang lebih dikuasai dengan baik. Tujuan dari esai ini adalah untuk menyampaikan rencana dan kontribusi kita untuk Indonesia.
Kemampuan bahasa Inggris akan dinilai melalui Skor TOEFL dan wawancara, jadi tidak perlu terlalu khawatir tentang penggunaan bahasa Inggris dalam esai kontribusi. Selalu pilih bahasa yang dapat memudahkan kita menyampaikan gagasan dan rencana dengan jelas dan tepat.
5. Memilih Topik atau Isu yang Tidak Relevan
Kesalahan kelima adalah memilih topik atau isu yang tidak relevan dengan situasi saat ini. Ini terkait dengan kesalahan kedua sebelumnya, yaitu harus mengetahui prioritas negara dan arah pembangunan.
Ketika menulis esai kontribusi, penting untuk menyambungkan topik esai dengan situasi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.
Jangan sampai kalian cuek atau tidak memperhatikan kondisi terkini di Indonesia, seperti berita-berita terbaru yang sedang berkembang.
Selalu perbarui informasi agar esai kalian tetap relevan dan sesuai dengan situasi terkini di Indonesia dengan mengaktifkan notifikasi pemberitahuan di website kami.
6. Terlalu Percaya Diri
Kesalahan keenam adalah terlalu overconfident atau terlalu percaya diri, terutama saat menjalani wawancara. Ketika diwawancara oleh akademisi, memang penting untuk memiliki rasa percaya diri, tetapi hati-hati agar tidak terlalu percaya diri atau terkesan sombong.
LPDP pernah mengunggah konten di Instagram mereka yang menyebutkan bahwa salah satu kesalahan dari seorang pendaftar yang tidak diterima adalah perilaku yang terlalu "bragging" atau terlalu menyombongkan diri selama wawancara.
Pembeda antara percaya diri dengan menyombongkan diri memang bisa menjadi hal yang sulit. Sebagai tips, lebih baik "Show Down tell", artinya kamu bisa menunjukkan kepribadian dan karakter kamu melalui esai dan CV yang kamu ajukan.
Dari sana, panel wawancara sudah bisa melihat seperti apa kamu sebagai calon penerima beasiswa. Saat menceritakan prestasi atau pencapaian, lebih baik fokus pada dampak yang telah kamu berikan.
Sumber: