7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Calon Penerima Beasiswa LPDP dari Kemenkeu
Kesalahan yang Sering Dilakukan Calon Penerima Beasiswa LPDP-Pixa-
Hal ini sangat relevan mengingat kondisi pandemi yang pernah berlangsung, di mana kesehatan masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, pada tahun 2020 kemarin, pemerintah juga menekankan peningkatan arsitektur kesehatan global.
BACA JUGA:Cara Daftar, Syarat dan Jadwal Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2023, Simak Baik-Baik!
Oleh karena itu, penting bagi calon penerima beasiswa LPDP untuk memastikan bahwa pilihan bidang studi yang mereka tuju sesuai dengan kebutuhan dan prioritas negara di Indonesia.
Caranya adalah dengan membaca dan memahami Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang merupakan rencana pembangunan pemerintah untuk masa depan Indonesia. Selain itu, berita-berita terkini juga bisa menjadi referensi untuk mengetahui arah pembangunan negara.
Tips lainnya adalah mengikuti webinar LPDP yang biasanya menampilkan pembicara dari menteri, direktur, atau akademisi yang membahas tentang kebutuhan dan prioritas negara. Webinar-webinar ini umumnya tersedia secara gratis di YouTube di kanal resmi LPDP.
Dengan memperoleh informasi ini, calon penerima beasiswa LPDP dapat lebih baik memahami apa yang sedang dibutuhkan oleh negara dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan beasiswa LPDP.
Selalu ingat untuk selalu mencari informasi dan meningkatkan pemahaman, karena itu adalah kunci kesuksesan dalam mendapatkan beasiswa LPDP.
3. Tidak Membaca Peraturan Terbaru LPDP
Kesalahan ketiga adalah tidak membaca peraturan terbaru dari LPDP. Program beasiswa LPDP bersifat dinamis, artinya persyaratan yang berlaku di tahun sebelumnya tidak selalu sama pada tahun berikutnya. Beberapa kali terjadi teman-teman di LPDP menghadapi situasi di mana persyaratan berubah.
Sebagai contoh, pada tahun 2021, untuk lulusan luar negeri, tidak ada persyaratan penyetaraan ijazah. Namun, pada tahun 2022, persyaratan baru muncul bahwa penyetaraan ijazah harus diserahkan.
Beberapa teman lulusan luar negeri sempat kesulitan karena proses penyetaraan ijazah luar negeri memakan waktu yang lama, dan ketika persyaratan baru diberlakukan oleh LPDP, hanya ada waktu satu bulan untuk mengumpulkan berkas.
BACA JUGA:614 Mahasiswa Terima Beasiswa JFLS 2022, Segini Anggaran yang Disediakan
Jika tidak rajin membaca buku pedoman terbaru dari LPDP, hal-hal seperti itu bisa membawa dampak buruk. Persyaratan bisa berubah dengan cepat dan sangat dinamis, bisa ditambahkan atau dikurangi.
Sebagai contoh lain, dari tahun 2021 ke tahun 2022, persyaratan tentang tes bakat sekolah STIK berubah. Pada tahun sebelumnya, hanya orang yang memiliki LOA PTUD yang bisa melewati tes tersebut.
Namun pada tahun berikutnya, syarat itu diubah menjadi semua orang yang memiliki loan conditional boleh melewati tes bakat sekolah STIK, tidak hanya yang memiliki LOA PTUD.
Inilah pentingnya untuk selalu memahami informasi terkini dengan membaca buku pedoman terbaru dari LPDP dan mengikuti webinar yang diadakan oleh LPDP. Webinar-webinar tersebut seringkali memberikan informasi yang tidak tercantum di buku pedoman LPDP.
Sumber: