50 Ribu Anak Indonesia Hamil di Luar Nikah, BKKBN Nilai Rendahnya Pendidikan Seksual

50 Ribu Anak Indonesia Hamil di Luar Nikah, BKKBN Nilai Rendahnya Pendidikan Seksual

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, sekitar 50 ribu anak di Indonesia mengalami kehamilan di luar nikah.--Sumber Gambar: iStock.com

RADAR JABAR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mengungkapkan bahwa setiap tahunnya, sekitar 50 ribu anak di Indonesia mengalami kehamilan di luar nikah.

Mengutip dari BKKBN pada Senin, 17 Juli 2023, lembaga tersebut menyatakan bahwa salah satu penyebab utama tingginya angka kehamilan di luar nikah di Indonesia adalah rendahnya pendidikan seks di kalangan remaja.

Pendidikan seksual yang komprehensif dan berbasis fakta sangat penting dalam memberikan pemahaman yang baik kepada remaja tentang kesehatan reproduksi.

Bagaimana melindungi diri dari risiko kehamilan tidak diinginkan, serta pentingnya pencegahan penyakit menular seksual.

Namun, kenyataannya, pendidikan seksual masih menjadi topik yang tabu dan sering diabaikan di sebagian besar lembaga pendidikan dan lingkungan masyarakat.

BKKBN menyoroti bahwa kurangnya pendidikan seks yang memadai merupakan faktor kunci dalam peningkatan jumlah remaja yang mengalami kehamilan di luar nikah.

BACA JUGA:Budi Arie Setiadi Diyakini Sebagai Figur Tepat untuk Menkominfo

Remaja sering kali tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang anatomi dan fisiologi reproduksi, tersedianya kontrasepsi, dan pentingnya hubungan yang sehat. 

Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan terpapar risiko kesehatan yang serius. 

Selain itu, rendahnya kesadaran akan hak-hak seksual dan perlindungan terhadap kekerasan seksual juga menjadi penyebab penting dari masalah ini.

Keterbatasan pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi dari orang tua dan kurangnya kesehatan reproduksi pendidikan di sekolah juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pengetahuan remaja.

Dengan memberikan pengetahuan yang memadai tentang anatomi dan fisiologi reproduksi, kontrasepsi yang tersedia, dan pentingnya hubungan yang sehat.

BACA JUGA:Mahfud MD Minta Al Zaytun Dibina Untuk Penuhi Hak Konstitusional Murid dan Santri

Remaja dapat lebih mampu melindungi diri mereka sendiri dari risiko kesehatan dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Sumber: