Polres Tasikmalaya Selidiki Penyebab Anak Tewas di Bekas Galian Pasir

Polres Tasikmalaya Selidiki Penyebab Anak Tewas di Bekas Galian Pasir

Sejumlah Polisi tengah mengecek lokasi penemuan seorang anak tewas di lokasi bekas galian pasir di Tasikmalaya--ANTARA/HO-Polres Tasikmalaya Kota

RADAR JABAR - Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota tengah menyelidiki penyebab seorang anak perempuan yang ditemukan tewas di bekas galian pasir yang berlokasi di Kampung Leuwikidang, Cibunigeulis, Bungusari, Kota Tasikmalaya pada Jumat (14/7).

Kompol Iwan selaku Kepala Polsek Indihiang menyebutkan bahwa pihaknya langsung melakukan penyelidikan setelah mendapatkan laporan penemuan anak perempuan berusia 8 tahun yang telah tewas di pinggir kolam bekas galian pasir, sekitar pukul 7 pagi.

"Saat ini kami sudah melakukan olah kejadian perkara di lokasi kejadian" ujar Kompol Iwan

Kompol Iwan menyampaikan bahwa jajarannya langsung menuju TKP untuk memeriksa kebenaran mengenai penemuan korban setelah mendapatkan laporan. Namun, korban telah dibawa ke puskesmas setempat ketika jajarannya tiba di lokasi.

Meskipun begitu, Polsek Indihiang melakukan koordinasi dengan pihak Unit Inafis Satreskim Polres Tasikmalaya Kota untuk tetap melakukan olah TKP.

"Kami koordinasi dengan Unit Inafis Satreskim Polres Tasik Kota untuk olah TKP" ujarnya

Selain itu, kepolisian juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa sakisi, serta keluarga korban untuk mengetahui penyebab tewasnya anak perempuan tersebut. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, diketahui korban sebelumnya sedang bermain dengan teman-temannya yang berada id sekitar kolam bekas galian pasir. Korban diketahui terperosok hingga tenggelam di kolam bekas galian pasir tersebut.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di puskesmas, korban tidak mengalami kekerasan sama sekali. Hal ini diketahui karena tidak adanya luka ataupun kekerasan pada tubuh korban.

"Dari hasil pemeriksaan dokter di puskesmas tidak ditemukan bekas luka ataupun tanda kekerasan pada badan korban" ujar Kapolsek

Pihak keluarga korban menganggap bahwa kejadian tersebut merupakan musibah, serta bersedia membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi kepada korban.

"Korban sudah dibawa oleh pihak keluarganya untuk dilakukan pemulasaran sebagaimana mestinya" tambahnya.*

Sumber: