Tiara Maharani Masih Trauma Setelah Dapat KDRT dari Suami, Saksi Sudah Dipanggil

Tiara Maharani Masih Trauma Setelah Dapat KDRT dari Suami, Saksi Sudah Dipanggil

Tiara Maharani Masih Trauma Setelah Dapat KDRT dari Suami, Saksi Sudah Diperiksa--

RADAR JABAR - Sebuah bukti rekaman KDRT menjadi viral di media sosial setelah seorang suami menganiaya istrinya yang sedang hamil empat bulan hingga luka parah.

Video yang diunggah di akun Instagram @viralciledug menunjukkan sang suami meremas kepala istrinya dengan erat sambil berbicara dengan keras.

Sementara itu, istri yang sedang menangis diseret oleh suaminya. Dalam keterangan yang disertakan pada unggahan akun tersebut, kejadian KDRT ini terjadi di Perumahan Serpong Park, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada hari Rabu pagi (12/7) yang lalu. Identitas suami yang terlibat dalam kejadian ini adalah Budyanto Jauhari (38), sedangkan istri bernama Tiara Maharani (21).

BACA JUGA:Setelah Viral, Polisi Tetapkan Pelaku KDRT pada Wanita Hamil di Tangsel Sebagai Tersangka

Dalam foto yang diunggah bersamaan dengan video tersebut, terlihat jelas wajah istri yang penuh luka dan babak belur.

Pihak Kapolsek Serpong, AKP Darmadi Waluyo, ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Polres Tangerang Selatan.

"Polres, Reskrim (Yang menangani)," katanya saat dikonfirmasi, Jumat 14 Juli 2023.

Sementara itu, Kanit PPA Polres Tangsel, Ipda Siswanto, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengambil tindakan terkait kasus ini.

"Sudah kita tindaklanjuti, sudah kita periksa saksi dan terlapornya juga sudah kita minta keterangan," tuturnya.

Namun, hingga saat ini korban belum dapat memberikan keterangan kepada pihak berwenang.

BACA JUGA:Wanita Hamil di Tangsel Alami KDRT hingga Babak Belur Viral, Polisi Bebaskan Pelaku

"Korban yang belum bisa dimintai keterangan, mungkin (Trauma)," tandasnya.

Diketahui, pelaku yang adalah suami korban sempat dibebaskan oleh polisi lantaran kasus tersebut diangggap sebagai kekerasan ringan. Dukungan pada korban semakin banyak setelah seorang bukti kejadian tersebut diunggah ke media sosial.

Sumber: