Bandara Kertajati Perlahan Bangkit Setelah Tol Cisumdawu Beroperasi, Layani Keberangkatan Umrah

Bandara Kertajati Perlahan Bangkit Setelah Tol Cisumdawu Beroperasi, Layani Keberangkatan Umrah

Bandara Kertajati Menggeliat Setelah Tol Cisumdawu Beroperasi. Presiden Jokowim, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Meninjau Kegiatan Operasional di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka-Twitter/Erickthohir-

Salah satu hal yang penting adalah adanya akses tambahan dari wilayah Bandung Raya ke Tol Cisumdawu. Hal ini diperlukan karena lalu lintas di wilayah Bandung Raya sangat padat, sehingga diperlukan jalan lingkar atau ring road yang menghubungkan wilayah tersebut dengan tol tersebut.

Selain itu, untuk memperluas akses dari selatan Jawa Barat, dapat dilakukan penghubungan dengan Jalan Tol Getaci atau Gedebage--Tasikmalaya--Cilacap dengan menggunakan Tol Cisumdawu.

Dari perspektif ekonomi, kehadiran Tol Cisumdawu juga diharapkan dapat meningkatkan mobilitas transportasi udara, khususnya dalam jumlah kunjungan wisatawan yang menuju Jawa Barat, termasuk wilayah Jawa Tengah.

Hal ini disebabkan oleh lokasi Bandara Kertajati yang lebih dekat bagi mereka dibandingkan dengan Bandara Solo.

Acuviarta juga menekankan bahwa Tol Cisumdawu memiliki potensi untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Majalengka, tempat di mana Bandara Kertajati berada.

Terkait dengan tarif tol, perlu dilakukan evaluasi ulang karena akses ke Tol Cisumdawu lebih banyak digunakan oleh masyarakat umum daripada pelaku industri.

Menurut pandangan Acuviarta, tarif tol yang tinggi dapat mempengaruhi penggunaan Tol Cisumdawu oleh masyarakat. Dia melakukan perbandingan dengan tarif yang mahal di Tol Cipali.

Namun, Acuviarta tetap optimis bahwa dengan peningkatan lalu lintas di Bandara Kertajati dan peningkatan jangkauan penerbangan seiring dengan pembukaan akses Tol Cisumdawu yang lengkap, masyarakat akan lebih memilih menggunakan Bandara Kertajati daripada Bandara Soekarno-Hatta.

Biaya pembangunan jalan tol ini mencapai Rp18,3 triliun, di mana separuhnya atau Rp9,08 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sementara sisanya didanai melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan sektor swasta. (ANTARA)

Sumber: