Sekjen PBB Kutuk Keras Tindakan Serangan Israel di Kota Jenin, West Bank

Sekjen PBB Kutuk Keras Tindakan Serangan Israel di Kota Jenin, West Bank

Tentara Israel tengah berjaga di Masjid Kubbah Shakhrah yang berada di kompleks Masjid Al-Aqsha--Anadolu

RADAR - Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengutuk keras serangan serta tindakan berlebihan oleh Israel pada Kamis (6/7). Diketahui bahwa Israel telah membombardir Kota Jenin yang berada di wilayah West Bank.

"Serangan udara dan operasi darat Israel di kamp pengungsi padat adalah kekerasan terburuk di West Bank selama bertahun-tahun, yang berdampak pada warga sipil, termasuk lebih dari 100 warga terluka dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi" ujar Guterrers saat berada di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.

Sekjen PBB itu mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Israel sangat berlebihan. Ia mengutuk Israel yang melakukan semua aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk dengan aksi teror tersebut.

Guterres telah meminta Israel untuk mematuhi hukum internasonal untuk menahan diri serta menggunakan kekuatan seperlunya. Selain tu, ia juga meminta agar Israel meminimalisasi kerusakan, korban, dan juga menghormati serta melindungi nyawa manusia.

Menurutnya serangat udara yang dilakukan oleh Israel tidak sesuai dengan pelaksanaan operasi penegakan hukum.

"Serangan udara itu tidak sesuai dengan pelaksanaan operasi penegakan hukum," ujarnya

Menurut Guterres, seharusnya Israel memiliki kewajiban untik melindungi warga sipil. Ia juga menyatakan bahwa eskalasi konflik bukan merupakan solusi karena kekhawatiran Israel atas keamanan.

"(Serangan) ini hanya mendorong radikalisasi dan mengarah pada lingkaran kekerasan dan pertumpahan darah yang semakin dalam," katanya.

Dikatakan juga bawah mengirimkan pasukan militer ke Israel merupakan hal yang tidak "realistis".

"Saya tidak berpikir pemerintah Israel akan menyetujui kemungkinan itu, tetapi saya pikir kita perlu menemukan mekanisme untuk memberi perlindungan kepada warga sipil dari kondisi yang dramatis ini" lanjut Sekjen PBB itu

Pada Rabu (5/7) militer Israel telah menarik pasukannya dari Jenin untuk mengakhiri operasi militer terbesarnya. Israel diketahyi telah menyerang kota Jenin selama 20 tahun.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sekitar 12 korban meninggal dunia yang lima diantaranya adalah anak-anak. Sementara 140 orang lainnya mengalami luka dalam serangan Israel itu.

Serangan yang dilakukan Israel pada Senin (3/7) telah menyebabkan berbagai keruskakan di West Bank. Terdapat puluhan bangunan rusak seperti rumah, toko, serta kendaraan dan jaringan listrik hancur.*

Sumber: