Subvarian Arcturus atau XBB.1.16 Muncul, Setelah WHO Deklarasikan Berakhirnya Darurat Covid-19

Subvarian Arcturus atau XBB.1.16 Muncul, Setelah WHO Deklarasikan Berakhirnya Darurat Covid-19

Setelah World Health Organization (WHO) menyatakan berakhirnya masa darurat Covid-19, muncul varian Covid terbaru yaitu Arcturus.-BlackJack3D-https://www.gettyimages.com/

Varian Covid Arcturus dan kelompok rentan

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril menerangkan bahwa saat ini telah terjadi lonjakan penyebaran virus Covid-19 di beberapa Negara seperti, Singapura dan India.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh munculnya sub varian baru dari Covid-19 yaitu Arcturus atau XBB. 1.16. Di India sendiri jumlah penularan meningkat dari 300 menjadi 1000 dalam satu hari.

Varian Arturus merupakan hasil rekombinan dari BA.2.10.1 dan BA.2.75 dan berbagai mutasi dengan XBB.1.5. Pasalnya, Arcturus memiliki kemampuan penyebaran dengan gejala yang berbeda.

Baca jugaCovid-19 Semakin Meningkat, Pemkot Bandung Waspadai Lonjakan Varian XBB

Gejala yang ditimbulkan oleh subvarian baru ini memiliki kesamaan dengan varian sebelumnya seperti omicron. Namun, terdapat gejala yang menjadi ciri khas yaitu mata memerah, timbul rasa gatal, juga lengket.

Berikut gejala lengkap dari Covid-19 subvarian Arcturus, dilansir dari laman situs resmi Kementerian Kesehatan.

  • Konjungtivis (mata merah) terutama pada anak-anak
  • Demam atau menggigil
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Sakit kepala
  • Kehilangan rasa atau bau
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Mual atau muntah
  • Diare

Maria Van Kerkhove selaku Pimpinan teknis Covid-19 di WHO mengumumkan, penyebaran virus subvarian Arcturus menyasar masyarakat dengan latar belakang kepemilikan penyakit komorbid, lanjut usia (lansia), atau individu dengan riwayat penyakit pernapasan.

Walaupun sampai saat ini pihak WHO belum menemukan perubahan yang signifikan terkait tingkat keparahan yang timbul akibat subvarian Arcturus.

Namun pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa di India yang merupakan Negara tetangga, telah mengalami lonjakan yang cukup tinggi akibat penyebaran virus ini.

Baca jugaMenanjak! Kasus Covid-19 di Jabar Bertambah 6.004 Kasus dalam Seminggu

Diketahui juga bahwa penyebaran virus di Indonesia sendiri selalu mengikuti pola yang sebelumnya terjadi di negara-negara tetangga, termasuk India.

Maka dari itu dr. Mohammad Syahril selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan tetap menganjurkan masyarakat Indonesia untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.***

Sumber: https://promkes.kemkes.go.id/