Disdis Jabar Catat Kasus Bullying yang Terlapor ke Aplikasi Stopper.

Disdis Jabar Catat Kasus Bullying yang Terlapor ke Aplikasi Stopper.

Sekdisdik Jabar, Yesa Sarwedi. Foto. Sandi Nugraha.--

RADARJABAR.ID, - Kasus kekerasan hingga aksi bullying terhadap pelajar kini masih menjadi perhatian pentingnya khususnya bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar).

Bahkan melalui program aplikasi Sistem Terintegrasi Olah Pengaduan Perundungan (Stopper), Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi mengaku sampai saat ini sudah ada 8 laporan yang tercatat dalam aplikasi tersebut.

"Total sudah ada 8 laporan, identitas kita jaga, dan ini kita pelajari dan kita distribusikan cabang dinas ke sekolah," ujarnya di Bandung, Selasa (21/3).

Yesa menambahkan, 8 laporan kasus tersebut dilakukan oleh siswa-siswi SMA/SMK dan guru. Sehingga semua laporan yang masuk ke dalam aplikasi Stopper, Dia mengaku akan ditindaklanjuti secara langsung.

"Kasusnya bervariasi, dari 8 ini ada enam laki-laki, dua perempuan. Anonim ada dua dan enam sebutkan nama. Kategori pelaku satu guru, kemudian siswa tiga orang dan yang di luar siswa dan guru ada empat orang," ungkapannya

Maka dengan adanya hal itu, Yesa tak segan bahwa Disdik Jabar akan langsung mengeluarkan sanksi tegas hingga mediasi dengan para orangtua korban, pelaku, hingga pihak sekolah.

"Sanksinya pembinaan, termasuk guru, tapi kalau fisik ya biasanya berunding dengan orang tua baik pelaku dan korban orang tua. Artinya bisa masuk ranah hukum," pungkasnya

Untuk diketahui, Aplikasi Stopper diluncurkan pada tanggal 22 Februari 2023. Bahkan aplikasi ini, digagas sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam menyikapi maraknya kasus bullying atau perundungan terhadap warga sekolah. 

Sumber: