Warga Cibinong Buat Mesin Simulator Pembakar Sampah Plastik, Diklaim Ramah Lingkungan
Ujang Supriatna saat membakar sampah di Kp. Poncol, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, kamis (22/9). -- Foto: Sandika Fadilah/JabarEkpres--
BOGOR - Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang sulit terurai, seorang warga di Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor bernama Ujang Supriatna membuat mesin simulator pembakar sampah plastik yang ramah lingkungan.
Mesin simulator pembakar sampah yang dibuat Ujang ini diklaim bisa mengatasi dan mengurangi sampah non organik seperti plastik, dengan cara mengubah sampah menjadi asap cair dan abu.
"Saya mencoba seperti ini, pada intinya bagaimana sampah ini musnah, menjadi abu total, dan tidak membuat polusi," kata Ujang kepada kepada Jabar Ekpres, Kamis, 22 September 2022.
Mesin simulator pembakar sampah ini diciptakan Ujang pada tahun 2019 silam, berawal saat ia melihat tumpukan sampah yang menyerupai gunung di Tempat Pembungan Akhir Sampah (TPAS). Dari situlah Ujang akhirnya berfikir untuk melakukan inovasi guna mengatasi sampah plastik.
"Saya coba berpikir dengan alat seadanya, dengan kemampuan seadanya saya mencoba apakah sampah plastik itu betul-betul tidak bisa diatasi, dan apa betul tidak bisa dimusnahkan. Itu lah yang menjadi sebuah tantangan bagi saya," kata Ujang.
Dari hasil mesin simulator tersebut asap cair bisa diubah menjadi residu, tergantung jenis sampah yang dibakar pada mesin tersebut.
"Kalau sampah yang kita bakar 80 persen adalah organik, maka residu ini akan menjadi pupuk. Kalau 80 persen non organik maka tidak jadi pupuk, tapi bisa jadi pembasmi hama," ucapnya.
Mesin simulator ini dibuat dengan barang bekas seperti pipa, pompa air, plat besi dan tong bekas. Untuk biaya pembuatan mesin, diketahui menghabiskan dana sebesar 6 juta yang dikerjakan secara otodidak selama kurang lebih enam bulan lamanya.
Cara kerja mesin simulator milik Ujang ini dioperasikan dengan cara menyalakan pompa air terlebih dahulu, kemudian memasukan sampah kedalam tong, dan yang terakhir membakar sampah mengunakan media gas LPG.
Pria yang akrab dengan sapaan Buyur ini berharap ada perhatian dari pemerintah daerah untuk sama-sama mengurangi permasalahan sampah, khususnya sampah plastik.
"Kalau ada masyarakat yang peduli dengan sampah, ya diresponlah termasuk dari pemerintah, harapannya bisa digunakan dan dikembangkan oleh pemerintah daerah minimal satu kecamatan," harap Ujang. (SFR)
Sumber: