Meski Raih Rating Tertinggi, Ending Big Mouth Kecewakan Penonton

Meski Raih Rating Tertinggi, Ending Big Mouth Kecewakan Penonton

--

Meski begitu, beberapa netizen percaya bahwa itu adalah ending yang terbaik.

"Mungkin endingnya memang kurang memuaskan. Tapi memang itu ending terbaik dan pesan moralnya dapat, kayak kata changho hukum dibuat supaya orang gak saling membunuh dan menyelamatkan orang, tpi Doha kebal hukum, jdi dia gak pantes diselamatin," tulis seorang netizen.

"walau agak kurang puas sm endingnya, big mouth ttep jdi salah satu drama yg istimewa di hati. drama pemersatu segala umat. berhasil bkin bnyk org yg gk nntn drakor jd tertarik buat ngikutin drama ini, trs dibikin pusing berjamaah mikirin teori siapa big mouse nya," tulis lainnya.

Drama Korea Big Mouth berakhir dengan "kemenangan" Choi Doha. Choi Doha kembali terpilih menjadi wali kota. Ia juga dinyatakan tidak bersalah atas kasus pembuangan limbah yang mengakibatkan radiasi.

Go Mi Ho akhirnya meninggal dunia karena kanker akibat terkena radiasi NK Chemical, hal ini yang menjadi kekecewaan terbesar dari penonton.

Sementara itu, Park Changho memutuskan menghukum Choi Doha dengan cara lain, mengingat hukum tidak bisa membuat Doha mengakui kejahatannya.

Park Changho mengganti air kolam renang yang biasa dipakai Doha untuk berenang. Air itu diganti dengan air yang sudah terpapar radiasi yang dapat menyebabkan kanker.

Choi Doha langsung muntah darah setelah berenang di kolam tersebut. Ia pun langsung jatuh ke kolam.

Park Changho dan anak buahnya juga berhasil mengungkap kasus makalah Profesor Seo serta dalang di balik kematiannya. Park Changho tetap menjadi Big Mouse. Tetapi ia menggunakan perannya untuk kebaikan, seperti yang diinginkan Go Mi Ho istrinya.

 

Sumber: