Bangkit dari Pandemi, Ibu-Ibu di Bogor Ciptakan Produk Unggulan UMKM

Bangkit dari Pandemi, Ibu-Ibu di Bogor Ciptakan Produk Unggulan UMKM

Sejumlah Pelaku UMKM di wilayah Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor memamerkan produk unggulannya, Selasa (23/8).-(Foto: Yudha Prananda/Jabar Ekspres)-

BOGOR, RadarJabar - Para ibu di Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor membuat gebrakan ntuk membangkitkan perekonomian pasca pandemi dengan menciptakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Mereka antusias mengikuti berbagai pameran produk UMKM untuk mempromosikan berbagai produk rumahan tersebut. Yang menjadi unggulan adalah abon berbahan dasar Lele dan Bandeng Presto isi tanpa tulang.

Selain dipromosikan, UMKM Margajaya ini juga didorong tokoh muda yang juga pembina UMKM Margajaya Nasya Karisha Lestari untuk bisa menjadi salah satu makanan tambahan di Posyandu dan Posbindu di wilayah Margajaya.

Pembina UMKM Margajaya Nasya Kharisa Lestari menuturkan, adanya perhelatan pameran produk UMKM itu ingin membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19, karena diketahui ekonomi saat pandemi Covid-19 melemah.

Selain itu, dia menilai adanya potensi yang dimiliki para ibu-ibu di wilayah Margajaya dalam segi meningkatkan kreatifitas dan peluang usaha.

"Jadi di Margajaya ada beberapa produk unggulan seperti abon lele dan bandeng isi, produk ini dilihat di wilayah lain tidak ada," ungkap Nasya kepada wartawan saat dijumpai pada Pameran produk UMKM di Lapangan Tegal Loceng, Kelurahan Margajaya, Kota Bogor, Selasa, 23 Agustus 2022.

Dia menjelaskan, atas dasar adanya produk yang unik yaitu Abon Lele dan Bandeng isi, ibu-ibu disini berinisiatif mengembangkan UMKM, sehingga mereka dapat memiliki tambahan penghasilan dari penjualan yang meningkat setelah digelar pameran produk UMKM ini.

"Jadi setelah pandemi Covid-19 masyarakat punya penghasilan yang tetap. Dukungan dari pak lurah Margajaya juga sangat luar biasa, sehingga mereka (masyarakat-red) bisa membuka usaha. UMKM disini juga bersinergi dengan posyandu karena produk unggulan nya itu ikan," jelasnya.

"Ikan itu makanan bergizi dan sebagai makanan tambahan, UMKM ini ikut mendorong kegiatan posyandu yang ada di Margajaya. Total ada 10 UMKM yang ikut serta dan akan dikembangkan," imbuh Nasya yang juga Wakil Ketua Bidang Perdagangan dan Industri DPC Gerindra Kota Bogor.

Menurutnya, produk yang dimiliki UMKM Margajaya tersebut terbilang unik. Dia mencontohkan, produk Bandeng Presto isi yang tanpa tulang. Beda dengan produk pada umumnya, selain tanpa tulang produk yang dimiliki UMKM tersebut menyajikan daging isian yang sebelumnya sudah diolah dengan bumbu khusus, lalu dimasukkan lagi kedalam tubuh Bandeng.

Dia berharap pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dapat melirik dan mendukung hasil karya para pelaku UMKM Margajaya, karena telah menciptakan kuliner yang bisa dibilang memiliki khas tersendiri.

"Karena ini produk yang langka. Saya rasa ini unik, butuh pemasaran yang lebih agar bisa lebih besar dan menjadi khas Margajaya. Pasca pandemi UMKM bermunculan, harus dibina dan mengembangkan wilayah Bogor. Ada 10 UMKM tapi produknya bagus-bagus, ini bisa menyerap karyawan yang merupakan warga sekitar," terangnya.

Sementara itu, Lurah Margajaya, Yudi Maryudi Somiki menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan para pelaku UMKM yang peduli terhadap UMKM dan peduli kesehatan terutama di posyandu untuk melaksanakan pameran UMKM dan santunan.

"Kami mengharapkan banyak pelaku dan orang yang peduli terhadap kegiatan UMKM, tokoh-tokoh baik agama maupun perorangan yang ingin membangkitkan atau membangun UMKM. Terutama kelembagaan yang ada baik itu posyandu maupun Karang Taruna yang ada di Kelurahan Margajaya. Kami sangat mendukung penuh pameran dan berharap ada kelanjutan. Kemarin saya berbicara dengan mba Nasya untuk kedepan bisa lebih eksis lagi UMKM membantu posyandu," katanya.

Sumber: Jabar Ekspres