Kementerian ESDM Tinjau Operasi Pertamina di Sumsel, Optimalisasi Produksi & Keselamatan Pekerja Terpenuhi

Kementerian ESDM Tinjau Operasi Pertamina di Sumsel, Optimalisasi Produksi & Keselamatan Pekerja Terpenuhi

Kementerian ESDM Tinjau Operasi Pertamina di Sumsel, Optimalisasi Produksi & Keselamatan Pekerja Terpenuhi--Istimewa

RADAR JABAR - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (migas) melakukan peninjauan lapangan ke Wilayah Kerja Zona 4 Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) di Sumatera Selatan. Peninjauan lapangan ini untuk memastikan optimalisasi produksi migas, serta tingkat keselamatan pekerja lapangan.

 

Peninjauan lapangan dari Kementerian ESDM dipimpin oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Noor Arifin Muhammad.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas meninjau langsung operasi di wilayah Prabumulih yang memiliki enam lapangan migas. Selain itu, tinjauan juga dilakukan di fasilitas Metering and Regulating Station (MRS) Jaringan Gas Sales and Operation Region (Jargas SOR) 1 Gelumbang serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang dioperasikan oleh Subholding Gas Pertamina, PT Pertamina Gas Negara (PGN).

 

Tidak hanya itu, Tim Kementerian ESDM pun melakukan pemantauan langsung ke kilang Pertamina di Refinery Unit (RU) III Plaju dan Sungai Gerong.

 

BACA JUGA:Pertamina Dorong Kemandirian Siswa SMA Lewat Ajang Ganti Oli Gratis di Seluruh Indonesia

 

Arifin dalam sambutannya mengungkapkan Manajemen Pertamina dan Regulator harus bersama-sama mengawasi secara langsung dan berkesinambungan fasilitas fisik migas termasuk sumber daya manusianya di lapangan. Upaya ini untuk menjaga pelaksanaan standar keamanan dan keselamatan, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi, menjaga rantai distribusi dan produktivitas kinerja.

 

Arifin menekankan bahwa proses pengolahan migas memiliki risiko tinggi dan dinamika operasional lainnya, sehingga sangat dituntut penerapan disiplin screening pekerjaan, kepatuhan terhadap prosedur, serta pendekatan kepada seluruh pekerja.

 

“Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk tinjau pemenuhan keselamatan dan keandalan operasi migas,” ungkap Arifin.

 

Prabumulih merupakan salah satu wilayah kerja yang mengalami peningkatan produksi signifikan. Sepanjang Januari sampai 31 Oktober 2025 (year to date/YTD), angka operasi realisasi produksi minyak Lapangan Prabumulih mencapai 10.586 BOPD, atau 130 % dari target yang ditetapkan. Pada periode yang sama, Lapangan Prabumulih berhasil mencatat produksi gas sebesar 117,84 MMSCFD atau 104% dari target

 

Sejauh ini, Lapangan Prabumulih menyuplai kebutuhan minyak mentah untuk Kilang Plaju dan gas rumah tangga maupun industri di Sumatera Selatan. Aliran gas dari Lapangan Prabumulih mampu memenuhi kebutuhan pabrik pupuk hingga pasokan untuk kebutuhan cadangan gas Pulau Jawa.

 

Sementara itu, Refinery Unit (RU) III Plaju merupakan kilang minyak tertua di Indonesia dan memiliki kapasitas mencapai 120 MBSD, atau sekitar 12% dari total kapasitas kilang Pertamina. Dengan jumlah pekerja hampir 1.000 orang, kilang tersebut memproduksi solar dan biosolar, pertalite hingga avtur. Selain itu, kilang Plaju juga memproduksi material lain yakni Nafta dan minyak gas vakum berat (Heavy Vacuum Gas Oil/HVGO).

 

Kilang Plaju dalam operasionalnya terus memastikan pemantauan emisi dilakukan secara ketat sesuai regulasi. Saat ini, Kilang Plaju mengoperasikan titik pemantauan otomatis melalui Continuous Emission Monitoring System (CEMS) dan melakukan pemantauan manual pada titik-titik emisi yang menjadi kewajiban kilang.

Seluruh kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

 

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron di tempat terpisah menegaskan, Perseroan terus berkomitmen untuk  meningkatkan penerapan aspek keamanan di  semua fasilitas Pertamina.

 

“Pertamina terus memastikan aspek keselamatan bagi seluruh fasilitas Pertamina termasuk fasilitas produksi migas serta infrastruktur layanan energi untuk masyarakat. Komitmen tersebut sejalan dengan langkah transformasi  Pertamina," jelas Baron.

 

Kunjungan juga dilaksanakan ke Pusat Pelatihan (Training Center/TC) Sungai Gerong.  TC Sungai Gerong memiliki fasilitas lengkap untuk pelatihan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang telah berjalan sejak tahun lalu.

 

Pertamina terus berupaya meningkatkan keandalan operasional, termasuk aspek keselamatan kerja. Tinjauan kerja menjadi salah satu langkah monitor dan pengawasan terhadap kehandalan tersebut.

 

"Pertamina berharap dengan tinjauan ini dapat meningkatkan kesadaran setiap Perwira Pertamina, termasuk mitra kerja, untuk bersama-sama menjaga keandalan dan keselamatan kerja. Melalui hal ini, Pertamina berkomitmen untuk dapat melayani masyarakat dengan lebih baik," jelas Baron.

Sumber: