Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Garut

Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Garut

POLA SEHAT: BKKBN memberikan pembekalan tentang kesehatan reproduksi dan dialog interaktif dengan Santri di Desa Surabaya, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Minggu (14/8). Langkah ini merupakan wujud percepatan penurunan stunting di Jabar. -(Erwin Mintara D. Yasa/Jabar Ekspres)-

Diketahui sebelumnya, yang memiliki prevalensi stunting tertinggi terendah mencakup Bandung Barat, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon, Kota Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kota Banjar, Majalengka, Pangandaran, Sumedang, Kabupaten Bekasi, Purwakarta serta Karawang. Bahkan, Bandung Barat dengan prevalensi 29,6 persen nyaris berkategori merah.

Sementara 9 daerah yang berkategori hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen, dirangking berdasar angka prevalensi tertinggi hingga terendah meliputi Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kuningan, Subang, Kota Bogor, Ciamis, Indramayu, Kota Bekasi serta Kota Depok.

Kota Cimahi yang berprevalensi 19,9 persen dan Kota Sukabumi yang berprevalensi 19,1 persen malah “nyaris” mendekati status merah

Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Jawa Barat yang berstatus “biru” yakni dengan prevalensi di bawah 10 persen. Hanya Kota Depok yang memiliki angka prevalensi terendah dengan 12,3 persen.

Kabupaten Garut yang mempunyai angka prevalensi 35,2 persen menduduki peringkat pertama di Jawa Barat yang memiliki prevalensi stunting tertinggi. Bersama Kota Cirebon, Cianjur dan Kabupaten Bandung, Garut masuk dalam status merah. (win)

 

Sumber: