PKBM Bina Cipta Ujungberung, Berantas Buta Literasi dan Pengembangan Inovasi Literasi Anak Usia Dini

PKBM Bina Cipta Ujungberung, Berantas Buta Literasi dan Pengembangan Inovasi Literasi Anak Usia Dini

Ist. Illustrasi Kegiatan anak usia dini membaca di PKBM Bina Cipta Ujung Berung.--

“Menurut survey UNESCO dan penelitian-penelitian. Kita itu nomor 61 dari 63 negara yang minat bacanya rendah. Berawal dari sana saya coba menerapkan anak usia dini saja suka membaca. Karena di 2045 kita ditantang mempunyai generasi golden age,” kata Santi.

Melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang dipayungi oleh PKBM Bina Cipta, Santi membentuk program bertajuk GEMAS yaitu Gerakan Membaca Sepuluh Menit Sehari. Program ini mengharuskan sang anak yang telah datang ke TBM  untuk membuka buku, tetapi tidak diwajibkan membaca.

“Saya coba di sekolah, anak pas awal datang itu bukan membaca, tapi membuka buku. Sesuai apa yang dia senangi, karena bukunya bertumpuk. Jadi kalau ada model, warna, gambar dan tulis-tulisan dari buku yang buat mereka merasa akan mereka ambil bukunya,” terangnya.

Anak anak berusia 3-7 tahun tersebut membuka buku selama 10 menit, dengan metode ini, Santi berhasil membentuk karakter anak secara psikomotorik dan motorik. Menurutnya, anak harus dibiasakan untuk berada di lingkungan penuh buku terlebih dahulu

“Dengan sendirinya nanti anak itu mau membaca. Melalui penerapan literasi dasar anak usia dini, anak itu bisa baca tulis melalui program penyediaan layanan buku yang ada di Taman Bacaan Masyarakat,” ungkap Santi.

PKBM Bina Cipta telah berhasil meraih banyak prestasi, mulai dari penghargaan Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas (pendidikan masyarakat) tingkat kota, maupun menyabet juara satu di tingkat nasional. Santi mengatakan melalui apresiasi ini, ia harap bisa belajar lebih baik. Dia turut menuturkan, bahwa PKBM Bina Cipta Ujungberung akan selalu gencar meningkatkan minat literasi agar bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

 

 

Sumber: