Revival Literasi di SMAN 1 Dayeuhkolot: Kisah Sukses Program yang Lahirkan Siswa Kritis dan Percaya Diri
Revival Literasi di SMAN 1 Dayeuhkolot Kisah Sukses Program yang Lahirkan Siswa Kritis dan Percaya Diri--(Sumber Gambar: Web Kadisdik Jabar)
RADAR JABAR - Semangat literasi bergema di lapangan SMAN 1 Dayeuhkolot Kabupaten Bandung setiap Selasa pagi. Sekolah ini kembali menggelar Selasa literasi (Serasi), program rutin yang genap berusia dua tahun dan konsisten menumbuhkan minat baca serta kreativitas siswa.
Pada Selasa (21/1/2025), ratusan siswa berkumpul di lapangan sekolah menyemarakkan Serasi dengan beragam penampilan, mulai dari review buku, musikalisasi puisi, hingga monolog yang memukau.
Ketua Gerakan Literasi SMAN 1 Dayeuhkolot, Muchamad Gema Maulid, menjelaskan bahwa Serasi dirancang untuk memanfaatkan jam ke-0 (pukul 07.00–07.40 WIB) secara produktif.
“Ini inovasi kami agar siswa tidak hanya datang pagi, tapi juga mendapat stimulasi literasi sebelum pelajaran dimulai,” ujar Gema, yang juga guru sejarah di sekolah tersebut.
Kegiatan ini tidak sekadar membaca, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan berani berekspresi.
BACA JUGA:Kadisdik Definitif Resmi Dilantik, Bupati Bandung Pastikan Pelayanan Pendidikan Lebih Bedas
BACA JUGA:Plh. Kadisdik Jabar Resmi Buka Desk Data GTK untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
“Buku adalah gerbang menuju dunia literasi yang lebih luas. Dari membaca, siswa mendapat pengetahuan, lalu terlatih untuk berdiskusi, berinovasi, dan menuangkan ide,” tambahnya. Hasilnya terlihat nyata: siswa yang rajin membaca kerap menonjol dalam diskusi kelas dengan gagasan kritis dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Serasi diisi dengan aktivitas beragam. Tak hanya siswa, guru pun turut ambil bagian. Beberapa siswa membawakan review buku nonfiksi bertema sains, sementara kelompok lain mementaskan musikalisasi puisi dengan iringan gitar akustik.
Ada pula penampilan monolog dramatis yang mengangkat kisah inspiratif dari novel klasik. “Kami ingin menunjukkan bahwa literasi itu menyenangkan, tidak melulu soal teks formal,” ucap Gema.
Gerakan literasi di SMAN 1 Dayeuhkolot sebenarnya telah digaungkan sejak 2017. Namun, pandemi Covid-19 sempat memutuskan ritme kegiatan. “Serasi hadir sebagai bentuk revival. Kami tak ingin semangat literasi meredup,” tegas Gema. Dukungan sekolah dan antusiasme siswa membuat program ini bertahan bahkan semakin berkembang.
Sumber: web kadisdik jabar