Revitalisasi Pasar Rakyat DI Surabaya Molor Dari Jadwal, Ini Penyebab Utamanya
Kondisi Pasar Kembang Surabaya terbilang memprihatinkan. Pemkot masih menunggu bantuan anggaran dari pusat untuk memperbaiki sejumlah pasar rakyat--
SURABAYA- Revitalisasi sebanyak delapang pasar rakyat yang rusak ternyata tak sesuai jadwal, hal itu disebabkan oleh kucuran anggaran yang ditunggu-tunggu oleh Pemkot dari Kementrian Perdagangan (Kemendag) tak kunjung turun.
Delapan pasar tradisional yang diusulkan untuk dibenahi adalah Pasar Genteng, Pasar Keputran Selatan, Pasar Pabean, Pasar Kembang, Pasar Pucang Anom, Pasar Kendangsari, Pasar Dukuh Kupang, serta Pasar Wonokitri. Pasar-pasar itu dikelola Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) dan Dinas Koperasi Usaha Mikro serta Perdagangan (Diskumdag) Surabaya.
Revitalisasi besar delapan pasar rakyat itu membutuhkan dana besar. Kekuatan APBD Surabaya tak mampu mencukupinya. Mau tidak mau, pemkot mencari cara agar pasar tetap bisa dibenahi tanpa menggunakan APBD. Solusinya, mengajukan bantuan ke Kemendag.
”Ada delapan pasar yang kita usulkan ke Kemendag. Sekarang kita masih menunggu hasilnya,” ujar Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Surabaya Dewi Wahyu Wardani.
Diskumdag Surabaya sudah menghitung dana perbaikan pasar. Kebutuhan setiap pasar berbeda-beda. Bergantung pada tingkat kerusakannya. Meski belum ada jawaban, Dewi optimistis Kemendag menerima usulan pemkot.
”Yang pasti, untuk saat ini kami masih menunggu Kemendag. Berharap juga agar pembenahan pasar bisa semuanya dibantu,” tuturnya.
Belum pastinya bantuan dari Kemendag itu membuat Diskumdag Surabaya memilih menunggu, tak berani mengalokasikan anggaran perbaikan pasar. Alhasil, kondisi pasar yang membutuhkan pembenahan kini semakin memprihatinkan.
Pasar Kembang, misalnya. Pembenahan pasar itu membutuhkan anggaran minimal Rp 5 miliar. Dana tersebut bisa saja bertambah.
”Kita tunggu dulu informasi dari kementerian seperti apa nanti,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Iman Krestian Maharhandono mengatakan, pembangunan pasar memang membutuhkan anggaran besar. Perhitungannya sudah disusun pada detail engineering design (DED).
Contohnya, Pasar Keputran Baru. Dibutuhkan anggaran Rp 16,8 miliar untuk membenahi pasar itu. Untuk Pasar Pabean, pembenahannya memerlukan dana hingga Rp 12,1 miliar.
”Untuk pasar lain ada di kisaran Rp 1miliar–Rp 3 miliar. Pasar Genteng Baru butuh Rp 584 juta,” paparnya.
Sumber: